Kenapa Langit Berwarna Biru, Ini Penjelasannya

Kenapa langit berwarna biru, apakah pantulan dari air laut?

Agung Pratnyawan
Selasa, 06 Oktober 2020 | 08:00 WIB
Ilustrasi langit biru dengan awan putih. (Pixabay)

Ilustrasi langit biru dengan awan putih. (Pixabay)

Hitekno.com - Kenapa langit berwarna biru, bukan hijau atau merah saja? Tentu saja banyak yang bertanya-tanya akan hal ini.

Terlebih banyak kesalahpahaman mengenai warna lagit. Misalnya, ada yang mengatakan langit berwarna biru karena pantulan warna air laut.

Ada pula konsep lain yang menyatakan oksigen yang ada di udara merupakan gas berwarna biru. Sehingga mempengaruhi warna langit.

Baca Juga: Mirip Planet Mars, Langit California Mendadak Berubah Jadi Oranye

Namun, kenyataannya langit berwarna biru disebabkan oleh alasan ilmiah yang lain. Bagaimana penjelasannya?

Berikut ini ulasan lengkap yang dapat menjawab Kenapa Langit Berwarna Biru :

  • Reaksi partikel udara dengan sinar matahari
    Udara pada dasarnya terdiri dari banyak partikel, seperti gas nitrogen, oksigen, uap air, polusi, dan debu. Partikel-partikel ini nantinya akan bereaksi dengan cahaya matahari. Sinar matahari yang terpancar terdiri dari radiasi dan gelobang elektromagnetik. Saat menerobos masuk ke atmosfer bumi, mata kita hanya dapat menyaksikan apa yang disebut sebagai spektrum cahaya tampak, yakni Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu (MEJIKUHIBINIU).
  • Biru merupakan cahaya bergelombang pendek
    Saat bertemu dengan partikel gas super kecil di udara, cahaya bergelombang panjang seperti merah dan jingga akan menembus partikel-partikel tersebut. Sebaliknya, cahaya bergelombang pendek seperti biru, nila, dan ungu akan tersebar ke segala arah. Hal inilah yang menyebabkan mata kita lebih dominan menerima warna cahaya bergelombang pendek.
  • Lalu Mengapa langit berwarna biru dan bukan ungu atau nila?
    Hal ini terjadi karena matahari lebih besar melempar warna biru ke bumi dibandingkan warna ungu dan nila. Selain itu, mata kita ternyata juga lebih peka dengan warna biru. Di dalam mata terdapat dua sel yang bereaksi terhadap cahaya, yaitu rot dan cone. Rot memiliki sensitivitas terhadap cahaya redup dan terang, sedangkan cone bereaksi terhadap warna. Cone ini sangat sensitif terhadap tiga warna yakni hijau, merah, dan biru. Akibatnya, kita hanya melihat warna biru di langit walaupun sebenarnya juga terdapat warna ungu dan nila.

 

Baca Juga: Ada Ekuinoks, Ini 5 Fenomena Langit yang Bisa Diamati di September 2020

Ilustrasi cuaca cerah - (Pixabay/vibeone)
Ilustrasi cuaca cerah - (Pixabay/vibeone)

Jika disederhanakan, melansir dari Spaceplace.nasa.gov, langit berwarna biru karena:
"Sinar matahari mencapai atmosfer bumi dan tersebar ke segala arah akibat adanya reaksi dengan gas dan partikel di udara. Cahaya biru lebih luas tersebar dari warna-warna lain karena cahaya biru bergerak sebagai gelombang yang lebih pendek dan lebih kecil."

Nah, itulah alasan kenapa langit berwarna biru. Semoga bisa menjawab pertanyaan warna langit. (kontributor Suara.com/ Theresia Simbolon).

Baca Juga: China Pamer Sistem Senjata Baru, Saking Ngerinya Dijuluki Guntur Langit

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak