Suhu Bumi Menghangat, Siklus Tidur Beruang di Dunia Terganggu

Beruang bangun sebulan lebih awal karena musim dingin yang lebih hangat.

Dinar Surya Oktarini
Kamis, 12 Maret 2020 | 19:45 WIB
Ilustrasi beruang kutub. (Pixabay/4924546)

Ilustrasi beruang kutub. (Pixabay/4924546)

Hitekno.com - Adanya perubahan suhu di Bumi yang menjadi hangat nampaknya berdampak pada siklus tidur beruang di seluruh dunia. 

Para ahli zoologi dibuat terkejut setelah mendapati beruang bangun sebulan lebih awal karena musim dingin yang lebih hangat.

Disebutkan, baik beruang tawanan dan beruang liar di Rusia, Finlandia, dan Inggris telah keluar dari hibernasi lebih awal.

Baca Juga: Beli Roti Sisir tapi Nggak Dimakan, Kelakuan Netizen Ini Bikin Ngakak

Hibernasi sendiri adalah acara tahunan bagi beruang untuk tidur panjang selama musim dingin dan menghindari kondisi ketika makanan menjadi langka.

Selama hibernasi, metabolisme beruang akan melambat di samping pernapasan, detak jantung, dan aktivitas fisik, memungkinkan para beruang untuk menghemat cadangan lemak.

Di Rusia, pekerja di Kebun Binatang Moskwa mengharapkan beruang di tempat mereka muncul empat minggu lebih awal dari tahun sebelumnya, karena suhu yang hangat telah membangkitkan dua beruang Himalaya dan satu beruang coklat Kamchatka.

Baca Juga: CEK FAKTA: Warga China Rebutan Alquran Karena Uighur Kebal Virus Corona?

Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh The Moscow Times, CEO Kebun Binatang Moskow Svetlana Akulova mengatakan, para ahli zoologi mengharapkan kedatangan lebih awal karena musim dingin yang memiliki suhu lebih hangat.

Lonjakan aktivitas beruang mengindikasikan kepada staf kebun binatang bahwa beruang akan muncul jauh lebih cepat dari biasanya. Umumnya, beruang coklat Kamchatka dan beruang Himalaya muncul pada akhir April atau Mei.

Hal ini pun terjadi di seluruh dunia. Di selatan Moskow, beruang di Kebun Binatang Voronezh juga telah bangun lebih awal. Para pemburu di wilayah Kirov juga telah melihat beruang liar berkeliaran di hutan.

Baca Juga: Tambahkan 65 Emoji Baru, Unicode Tampilkan Boba Hingga Beruang Kutub

Kejadian ini bukanlah gangguan pertama yang dilaporkan dalam perilaku hibernasi tahunan beruang di Rusia.

Pada 2019, musim dingin yang hangat juga membuat beruang coklat di Siberia tidak melakukan hibernasi, dan efek yang sama terlihat pada ratusan beruang di cagar alam Rusia Selatan selama musim dingin 2018.

Dampak serupa dari suhu tinggi yang tidak sesuai dengan musim pun telah dilaporkan dari Kebun Binatang Korkeasaari di Helsinki, Finlandia.

Baca Juga: Beruang Kutub Jadi Korban Corat-coret, Potretnya Bikin Miris

Laporan menyebutkan bahwa beruang-beruang di sana terbangun setelah hibernasi singkat hanya dua bulan.

Dilansir laman IFL Science, di tempat lain di Eropa, tiga beruang coklat di ZSL Whipsnade Zoo, Inggris, telah terbangun pada Februari setelah memulai hibernasi pada November lalu.

Ilustrasi beruang hitam. (Pixabay/ArtTower)
Ilustrasi beruang hitam. (Pixabay/ArtTower)

"Beruang-beruang itu menikmati sinar Matahari di bulan Februari selama 20 menit sebelum kembali ke sarang mereka untuk tidur siang lagi, jadi mereka jelas belum siap untuk sepenuhnya bangun," ucap penjaga beruang di Whipsnade Zoo Felicity Ball mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Bangunnya beruang lebih awal dalam masa hibernasi memberikan bukti lebih lanjut tentang dampak perubahan iklim pada ritme biologis hewan. Ini juga berdampak pada makanan beruang.

Sebagian besar beruang di kebun binatang akan mendapatkan porsi kecil buah tambahan. Sementara beruang di alam liar harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan makan mereka.(Suara.com/ Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak