Mencegah Racun, Tikus Cerdas Ini Bisa "Mengoperasi" Mangsanya

Seperti dokter bedah, tikus cerdas ini bisa mengoperasi dan memilih mana organ yang beracun atau tidak beracun.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 29 Oktober 2019 | 16:45 WIB
Ilustrasi kodok dan tikus cerdas yang bisa mengoperasi tubuh kodok. (Kolase Wikipedia)

Ilustrasi kodok dan tikus cerdas yang bisa mengoperasi tubuh kodok. (Kolase Wikipedia)

Hitekno.com - Ilmuwan dibuat kaget dan terkejut setelah menemukan fakta bahwa terdapat tikus cerdas yang mempunyai kemampuan seperti dokter bedah. Bagaimana tidak, hewan tersebut dapat mengoperasi mangsanya untuk memisahkan mana organ yang beracun dan organ yang bisa dimakan.

Awalnya, para ilmuwan mengamati 38 bangkai kodok yang mengambang di sungai selama 15 hari.

Sangat aneh, semua bangkai itu mempunyai potongan yang mirip operasi bedah dengan lubang dada berukuran 10,8 mm secara vertikal dan 12,2 mm secara horizontal.

Baca Juga: Penelitian Unik dan Lucu, Tikus Diminta Menyetir Mobil Mini Milik Ilmuwan

Semua jenis bangkai berasal dari spesies yang sama yaitu kodok tebu (cane toad) Australia.

Kodok tebu termasuk spesies invasif yang menyebar pertama kali ke Queensland, Australia pada tahun 1930-an.

Tikus air atau rakali. (Wikipedia/ ZooPro)
Tikus air atau rakali. (Wikipedia/ ZooPro)

Sejak saat itu, populasi kodok tebu (Rhinella marina) langsung meledak dan menyebar ke seluruh benua Australia.

Baca Juga: Mirip Rambo, Tikus Gokil Ini Melawan 5 Kucing Seorang Diri

Dr. Marissa Parrott, ilmuwan yang memimpin penelitian menyatakan bahwa kasus ini sangat unik dan bisa membuktikan bahwa tikus air (water-rat) Australia selaku spesies endemik bisa menangkal spesies invasif dengan cara yang sangat cerdas.

Sebenarnya, kodok tebu adalah hewan asli yang menempati kebanyakan sungai yang ada di Amerika Tengah.

Tikus air (Hydromys chrysogaster) atau sering disebut rakali mempuyai kemampuan yang hebat dalam membedah tubuh mangsanya.

Baca Juga: Tikus Ukuran Jumbo Ditemukan, Netizen Buat Meme Kocak Kepanikan Para Kucing

Tikus yang mengoperasi mangsanya. (Twitter/ Gone_Froggin)
Tikus yang mengoperasi mangsanya. (Twitter/ Gone_Froggin)

Mereka bisa memisahkan empedu dan kulit milik kodok tebu yang terkenal mengandung racun mematikan.

Racun yang ada pada kodok tebu bahkan bisa melumpuhkan hewan yang lebih besar termasuk biawak atau burung yang memakannya.

"Mereka (rakali) membalikkan badan kodok tebu, membuat ketepatan yang sangat khas, hampir seperti operasi pembedahan dada. Mereka bahkan mengeluarkan kantong empedu ke luar tubuh, yang terkenal mengandung garam empedu beracun. Tikus itu tahu bagaimana cara untuk menghapus bagian tersebut," kata Dr. Marissa Parrott dikutip dari Fox News.

Baca Juga: Gali Kuburan Purba di Mesir, Arkeolog Temukan Mumi Tikus

Penelitian mengenai tikus cerdas yang bisa mengoperasi mangsanya ini telah diterbitkan di jurnal Australian Mammalogy.

Tikus air dan mangsanya. (Flickr/ Ed Dunens dan CC Licence 2.0)
Tikus air dan mangsanya. (Flickr/ Ed Dunens dan CC Licence 2.0)

Sangat cerdik, rakali juga sering mengincar kodok tebu dengan ukuran lebih besar untuk memudahkan mereka dalam "membedahnya".

Masih belum jelas bagaimana rakali menemukan cara tersebut.

Namun peneliti berasumsi bahwa mungkin saja mereka mempunyai pengalaman memakan kodok beracun dan bereksperimen sendiri sehingga rakali bisa menemukan teknik membedah mangsanya.

Kemampuan tikus cerdas yang bisa membedah dan mengoperasi mangsanya dianggap sebagai proses adaptasi hewan pengerat asli Australia dalam menghadapi spesies invasif.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak