Seabrek Fakta Sains tentang Capybara: Doyan Makan Tebu, Bisa Kena Rabies dan TBC

Memelihara capybara ternyata mudah-mudah susah, ini seabrek hal yang perlu kamu perhatikan.

Cesar Uji Tawakal
Rabu, 15 Februari 2023 | 15:23 WIB
Ilustrasi Capybara. (Pexels)

Ilustrasi Capybara. (Pexels)

Hitekno.com - Capybara bisa dipelihara sebagai hewan peliharaan, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Capybara adalah hewan sosial yang membutuhkan teman sejenisnya, jadi kamu harus memelihara lebih dari satu.

Menurut berbagai sumber, Capybara juga membutuhkan ruang yang cukup besar dan kolam air yang mudah diakses, karena mereka adalah hewan semi-akuatik yang suka berenang.

Selain itu, kamu harus memeriksa peraturan hukum di tempat Anda tinggal, karena capybara mungkin ilegal atau memerlukan izin tertentu untuk dipelihara. Capybara juga bisa menjadi agresif jika merasa terancam atau tidak nyaman.

Baca Juga: Dikenal Santuy, Capybara Ternyata Punya Banyak Musuh Alami: Ini Sederet Fakta Uniknya

Makanan yang cocok untuk capybara adalah tumbuhan, terutama yang hidup di air dan rumput. Capybara juga bisa makan biji-bijian, buah-buahan, labu, kulit pohon, akar, dan tebu.

Capybara dewasa bisa makan hingga 8 pon tumbuhan per hari. Capybara juga terkadang memakan kotorannya sendiri, karena mengandung bakteri yang membantu mencerna serat

Ilustrasi Capybara. (Pexels)
Ilustrasi Capybara. (Pexels)

Capybara bisa terkena berbagai penyakit, baik yang disebabkan oleh parasit, virus, bakteri, jamur, maupun racun. Beberapa penyakit yang umum menyerang capybara adalah:

Baca Juga: Fakta Tersembunyi Siput di Opening Chainsaw Man, Aslinya Binatang Berbahaya

  • Skabies, yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei, dan bisa menimbulkan keropeng, rontok bulu, dan gatal-gatal.
  • Leptospirosis, yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, dan bisa menimbulkan demam, kehilangan nafsu makan, dehidrasi, dan gagal ginjal.
  • Rabies, yang disebabkan oleh virus rabies, dan bisa menimbulkan perilaku agresif, kejang, kelumpuhan, dan kematian.
  • Tuberkulosis, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium, dan bisa menimbulkan batuk, penurunan berat badan, dan lesi paru-paru.
  • Toksoplasmosis, yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii, dan bisa menimbulkan lesi otak, mata, dan hati.
  • Keracunan, yang bisa disebabkan oleh tanaman beracun, pestisida, atau logam berat, dan bisa menimbulkan gangguan pencernaan, saraf, atau darah.
Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak