Ular Berkepala Dua Langka Akhirnya Mati, Ini Penyebabnya

Wah hewan langka ini akhirnya mati, kira-kira apa ya sebabnya?

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 11 Desember 2018 | 20:00 WIB
Ular berkepala dua yang ditemukan di Virginia Utara. (Facebook/ JD Kleopfer)

Ular berkepala dua yang ditemukan di Virginia Utara. (Facebook/ JD Kleopfer)

Hitekno.com - Ular berkepala dua yang beberapa waktu ditemukan di Virginia, Amerika Serikat akhirnya mati. Makhluk tersebut termasuk ular langka karena sebelumnya mereka ditemukan di alam liar.

Seorang ahli reptil dan amfibi yang bernama Kleopfer menemukan bahwa ular berkepala dua itu telah mati pada awal November 2018.

Virginia Department of Game and Inland Fisheries yang merupakan lembaga perlindungan reptil dan amfibi adalah lembaga yang dipercaya untuk menjaga ular berkepala dua tersebut.

Baca Juga: Ditemukan Fosil Hewan Tertua di Dunia, Umurnya Ratusan Juta Tahun

Namun sayangnya, meskipun telah dijaga oleh para ilmuwan, ular berkepala dua tetap tak bisa hidup.

Kleopfer mengatakan bahwa kemungkinan hewan itu mati karena tekanan yang berlebihan pada tubuhnya.

Ia menjelaskan bahwa ''berbagi tubuh'' menambah tekanan pada tulang belakang hewan. Tekanan akan semakin besar ketika kepala ingin bergerak ke arah yang berbeda.

Baca Juga: Hewan Unik Unicorn Siberia, Ini Alasan Mengapa Mereka Punah

Ular berkepala dua ketika ditemukan dan menjadi viral di media sosial. (Facebook/ JD Kleopfer)
Ular berkepala dua ketika ditemukan dan menjadi viral di media sosial. (Facebook/ JD Kleopfer)

Kisah tentang ular berkepala dua dimulai pada bulan September 2018 ketika Stephanie Meyers memposting foto-foto hewan langka itu di Facebook.

Tetangganya menemukan makhluk aneh di halaman rumahnya dan dia langsung mengunggahnya ke media sosial.

Menemukan ular berkepala dua hidup di alam liar adalah ''hal yang sangat langka''.

Baca Juga: Mabuk Keras, Pria Ini Belanja Hewan Liar Secara Online

Hewan langka tersebut diketahui tidak hidup lama karena banyaknya tantangan hidup dari hari ke hari dengan dua kepala.

Ular akan merespon bau, jika salah satu kepala menangkap aroma yang berbeda dalam satu waktu, itu akan membingungkan ular.

Bahkan dalam suatu kesempatan ular dapat mencoba menelan kepala ular lainnya.

Baca Juga: Kepala Ayam Tanpa Tubuh, Hewan Aneh Ini Hidup di Laut Dalam

Penampakan ular berkepala dua dari dekat. (Facebook/ JD Kleopfer)
Penampakan ular berkepala dua dari dekat. (Facebook/ JD Kleopfer)

Ilmuwan juga menambahkan bahwa biasanya ular berkepala dua tak dapat bertahan lama di alam liar.

Ular berkepala dua terlahir karena embrio tidak terbagi dua ketika ular kembar berkembang di dalam janin.

''Mereka tidak bisa berkoordinasi melarikan diri dari predator, dan mereka tidak bisa berkoordinasi menangkap makanan,'' kata Kleopfer dikutip dari NPR.

Ia juga mencatat bahwa ular berkepala dua sering ditemukan di penangkaran. Namun itu biasanya terjadi karena perkawinan sedarah yang dilakukan oleh ular.

Setelah ular berkepala dua itu mati, tubuh mereka akan disumbangkan di museum Virginia. Tubuh ular berkepala dua yang diawetkan akan menjadi tontonan dan pembelajaran warga Virginia

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak