Kereta Terbang, Solusi Utama Kemacetan di Masa Depan

Kecepatannya bisa mencapai 640 kilometer per jam!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 04 Oktober 2018 | 16:00 WIB
Ilustrasi kereta api terbang. (Dahir Insaat via NBC)

Ilustrasi kereta api terbang. (Dahir Insaat via NBC)

Hitekno.com - Seorang insinyur dari Rusia berpikir jika kemacetan tak bisa dihindari, manusia harus menciptakan sesuatu yang baru. Dia kemudian mencetuskan sebuah ide dan konsep revolusioner, kereta terbang.

Di langit mungkin itu akan nampak seperti burung. Namun ketika semakin mendekat, itu nampak seperti pesawat yang sangat besar.

Ketika mendarat, orang akan kaget karena melihat kereta panjang bisa terbang. Kemungkinan orang itu langsung berkata, '' Wow ternyata itu adalah kereta terbang!''

Kereta api terbang sebelum lepas landas. (Youtube/ Dahir Insaat)
Kereta api terbang sebelum lepas landas. (Youtube/ Dahir Insaat)

Khayalan itu mungkin tampak seperti imajinasi yang berlebihan. Namun tunggu dulu, seorang insinyur dari Rusia yang bernama Dahir Semenov sangat yakin bahwa di masa depan itu akan diwujudkan.

Ia berpikir bahwa lokomotif-lokomotif suatu saat nanti bisa melebihi kecepatan kendaraan darat konvensional.

Ia juga bisa menjadi kendaraan ''hybrid'' sehingga bisa melakukan perjalanan di darat dan di udara.

Penampakan gerbong Kereta api sebelum terbang. (Youtube/ Dahir Insaat)
Penampakan gerbong Kereta api sebelum terbang. (Youtube/ Dahir Insaat)

Dikutip dari Newsweek Science, Dahir Semenov merancang desain empat varian kereta listrik yang dapat berjalan lebih dari 640 kilometer per jam.

Lokomotif tersebut akan di sejajarkan dan dibuat dua tingkat sehingga dapat menampung sebanyak 2.000 penumpang.

Gerbong-gerbong itu dilengkapi dengan dua sayap yang besar dan tenaga super turbo yang menjadi pendorong agar bisa terbang.

Para ilmuwan dan para pengamat yang melihat ide dari Semenov mengatakan bahwa mereka juga ''optimis''.

Baca Juga: Deretan Adopsi Teknologi di Masa Depan, Investasi 8 Triliun Dolar

Banyak baling-baling turbo yang digunakan untuk mengangkat 4 rangkaian kereta. (Youtube/ Dahir Insaat)
Banyak baling-baling turbo yang digunakan untuk mengangkat 4 rangkaian kereta. (Youtube/ Dahir Insaat)

Namun ilmuwan meragukan bahwa kereta terbang ini akan hadir dalam waktu dekat.

Mungkin di masa depan, kendaraan ini Semenov bisa mewujudkannya. Kereta terbang masih menggunakan rel untuk memfasilitasinya.

Namun rel ini hanya dijadikan sebagai 'pengait' agar kereta terbang masih tetap berada di jalurnya.

Kereta akan terbang dengan ketinggian sedang sehingga tidak seperti pesawat terbang pada umumnya.

Dahir Insaat yang bekerja sama dengan Semenov membuat CGI yang mengilustrasikan kereta terbang.

Dalam videonya, kereta terbang nampak seperti pesawat super besar pada umumnya.

Namun ketika kereta terbang mulai melaju, ia hanya terbang beberapa ratus kaki di atas tanah.

Lengan elektronik agar tetap terbang di atas jalur rel. (Youtube/ Dahir Insaat)
Lengan elektronik agar tetap terbang di atas jalur rel. (Youtube/ Dahir Insaat)

Agar tetap berada pada lintasan rel, kereta terbang menggunakan semacam lengan elektronik yang berfungsi secara magnetis dan melekat pada rel.

Lengan elektronik akan melaju dengan kecepatan yang sama dengan kereta terbang sehingga dapat menavigasi belokan dengan mulus.

Meskipun ide dari Semenov mengenai kereta terbang sangat aneh, banyak pihak menilai kendaraan ini mungkin tersedia di masa depan.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB