Kata Ilmuwan Susu Kecoa Bisa Jadi Minuman Masa Depan

Kecoa merupakan hewan yang menjijikkan. Para Ilmuan ini menemukan fakta ternyata sekresi kecoa mempunyai nilai gizi yang tinggi dan berpotensi jadi minuman masa depan.

Galih Priatmojo | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 01 Juni 2018 | 17:01 WIB
sumber: flickr

sumber: flickr

Hitekno.com - Biasanya orang tidak suka dengan kecoa. Tapi bersiaplah, karena suatu saat nanti di masa depan menu berbahan kecoa akan ditemukan dimana-mana.

Menurut para peneliti dari Institute for Stem Cell Biology dan Regenerative Medicine di India, susu yang dikeluarkan dari kecoa bisa dinikmati oleh manusia.

Diterbitkan dalam Journal of International Union of Crystallography, para ilmuwan mengungkapkan bahwa susu kecoa kumbang Pasifik (dikenal sebagai Diploptera Punctata) menawarkan banyak manfaat gizi.

Kristal yang dikeluarkan dari sekkresi kecoa seperti makanan lengkap karena mereka memiliki protein, lemak dan gula.

Sanchari Banerjee, salah satu peneliti utama mengatakan kepada Time of India," Jika Anda melihat ke urutan protein, mereka memiliki semua asam amino esensial."

sumber: its-interesting
sumber: its-interesting

Bahkan, para penulis penelitian menyatakan bahwa satu kristal dari susu kecoa diperkirakan mengandung lebih dari tiga kali energi dari susu perah.

Namun susu kecoa tidak mudah didapat karena dibutuhkan satu koloni kecoa untuk menghasilkan segelas susu. Selain itu kecoa akan mati dalam proses mengeluarkan cairan.

Dilansir dari science alert, meskipun kecoa tidak benar-benar menghasilkan susu, namun Diploptera belang merupakan satu-satunya kecoa yang diketahui telah terbukti memompa sejenis "susu" yang mengandung kristal protein untuk memberi makan bayinya.

Wah semoga ilmuwan menemukan pengganti susu kecoa dengan susu hewan lain ya.

Apabila susu kecoa bisa diproduksi dalam jumlah banyak, siapa yang akan mau meminumnya ya?.

 

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak