Apple Luncurkan Energi Bersih di Cina, Makin Ramah Lingkungan

Wah, komitmen Apple patut dicontoh!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 13 September 2018 | 09:30 WIB
Ilustrasi produk Apple. (The Verge)

Ilustrasi produk Apple. (The Verge)

Hitekno.com - Apple telah meneken kerjasama dengan 10 perusahaan pemasok teknologi untuk membuat proyek energi bersih di Cina. Itu dilakukan Apple agar teknologinya semakin ramah lingkungan dan sebagai komitmen Apple dalam mengatasi perubahan iklim.

Apple dan sepuluh perusahaan tersebut akan menginvestasikan hampir 300 juta dolar AS atau Rp 4,4 triliun selama empat tahun ke depan.

Investasi itu dikumpulkan untuk mendanai proyek di China Clean Energy Fund.

Baca Juga: Inilah Apple A12 Bionic, Chip Baru yang Dipakai iPhone XS

Dikutip dari website resmi Apple, dana sebanyak itu digunakan untuk mengembangkan proyek-proyek energi bersih di Cina. Proyek tersebut rencananya akan membangun secara total 1 gigawatt energi terbarukan di Cina.

Energi sebesar itu setara dengan energi listrik yang bisa menyalakan satu juta rumah.

Photovoltaic Apple di provinsi Sichuan Cina sebagai energi terbarukan. (Apple)
Photovoltaic Apple di provinsi Sichuan Cina sebagai energi terbarukan. (Apple)

Lisa Jackson yang juga wakil presiden divisi Environment, Policy and Social Initiatives mengatakan bahwa Apple bangga menjadi bagian dari perusahaan yang berkomitmen membangun energi terbarukan.

Baca Juga: Pakai watchOS 5, Apple Watch Series 4 Makin Cerdas dan Pengertian

''Di Apple, kami bangga bergabung dengan perusahaan yang sedang melangkah untuk mengatasi tantangan perubahan iklim,'' kata Lisa dalam pernyataan resminya.

Dia juga menjelaskan sangat senang atas partisipasi dari 10 perusahaan pemasok dalam membantu pendanaan untuk menyelamatkan planet Bumi.

Langkah ini memperkuat komitmen Apple pada awal tahun 2018 yang menyatakan akan membuat perangkatnya dari bahan-bahan yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Segera Rilis Produk Baru, Ini Kelemahan iPhone Generasi Pertama

Salah satu pembangkit listrik tenaga surya milik Apple. (Apple)
Salah satu pembangkit listrik tenaga surya milik Apple. (Apple)

Awal tahun 2018 Apple mengklaim bahwa fasilitas globalnya didukung oleh 100 persen energi bersih dari program bersama para pemasok, Supplier Clean Energy Program tahun 2015.

Sejak program itu dimulai, 23 mitra manufaktur yang beroperasi di lebih dari 10 negara berbeda telah berkomitmen bersama.

Komitmen tersebut berisi bahwa mereka akan bersama-sama menggerakkan produksi Apple dengan 100 persen energi bersih.

Baca Juga: Ilmuwan Rancang Tim Fortnite untuk Edukasi Perubahan Iklim

Pembangkit listrik tenaga angin juga dimilki oleh Apple dan tersebar pada enam provinsi di Cina. (Apple)
Pembangkit listrik tenaga angin juga dimiliki oleh Apple dan tersebar pada enam provinsi di Cina. (Apple)

Apple dan para pemasoknya akan menghasilkan lebih dari 4 gigawatt energi bersi baru di seluruh dunia pada tahun 2020.

Energi itu setara dengan sepertiga kebutuhan listrik pada manufaktur Apple saat ini.

Pemasok yang berkontribusi termasuk perusahaan Catcher ology, Compal Electronics, Corning Incorporated, Golden Arrow, Jabil, Luxshare-ICT, Pegatron, Solvay, Sunway Communication, dan Wistron.

Komitmen Apple terhadap energi bersih seharusnya dicontoh oleh para kompetitor lain karena sekarang perubahan iklim adalah masalah bersama perusahaan global.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak