Penyebab Hilangnya Suku Maya, Ini Penelitian Terbaru Ilmuwan

Kamu akan takjub dengan metode penelitian para ilmuwan ini.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Jum'at, 03 Agustus 2018 | 18:30 WIB
Kode Suku Maya. (Look4ward)

Kode Suku Maya. (Look4ward)

Hitekno.com - Suku Maya merupakan suku yang cukup visioner pada zamannya. Kini Ilmuwan sedang meneliti penyebab hilangnya suku Maya.

Suku tersebut terkenal karena ilmu perbintangan mereka dan cara hidup mereka yang inovatif.  Meskipun mereka sangat berkembang pesat pada zamannya, suku tersebut hilang "secara misterius" antara abad kedelapan dan kesembilan.

Teori umum penyebab hilangnya suku Maya telah dibahas sebelumnya oleh para ilmuwan. Mereka berasumsi suku Maya runtuh karena beberapa hal termasuk penyakit, perang, dan konflik sosiopolitik.

Bangunan Suku Maya. (Cambridge University)
Bangunan Suku Maya. (Cambridge University)

Dikutip dari Gizmodo, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa suku ini kemungkinan hilang karena satu hal: kekeringan. Dampak kekeringan membuat suku Maya cukup sulit mengumpulkan air minum dan mengairi tanaman mereka.

Hal itu juga bisa mendorong penyebaran penyakit dan meningkatkan ketegangan antara pemimpin Maya dan penduduk mereka.

"Kami sudah tahu bahwa tahap akhir dari periode Terminal Klasik Maya ditandai dengan kekeringan parah," kata Fernando Gazquez-Sanchez, seorang penulis studi penelitian sekaligus ahli geokimia di St Andrew University Skotlandia.

Ilustrasi kekeringan suku Maya. (Mexico Less Traveled)
Ilustrasi kekeringan suku Maya. (Mexico Less Traveled)

Mereka menemukan teori tersebut berdasarkan lapisan sedimen dari Danau Chichancanab di Semenanjung Yucatan. Semenanjung tersebut merupakan tempat mereka membangun kota-kota futuristik pada zamannya.

Dibandingkan dengan hari ini, para peneliti menemukan curah hujan tahunan menurun antar 41 persen sampai 54 persen. Kekeringan tersebut diprediksi terjadi selama multi dekade dan membuat mereka hilang dari peradaban.

Ketika musim kemarau paling parah, curah hujan menurun hingga 70 persen. Tim peneliti menemukan bahwa kelembapan relatif di kawasan itu turun antara 2 hingga 7 persen dibandingkan dengan iklim saat ini.

Bangunan Suku Maya. (Cambridge University)
Bangunan Suku Maya. (Cambridge University)

Kunci untuk mengetahui semua angka itu adalah adalah adanya mineral dalam sedimen danau yang disebut gypsum.

Baca Juga: Misteri Peluit Kematian Suku Aztec, Bunyinya Mengerikan

Gypsum terbentuk di dasar danau saat musim kemarau atau kondisi kering. Dengan demikian, gypsum menjebak molekul air dalam strukturnya. Molekul itu disebut dengan "fosil air".

Dengan meneliti fosil air tersebut, ilmuwan dapat mengungkap angka-angka tersembunyi.

Metode penelitian fosil air penyebab hilangnya suku maya juga dapat diaplikasikan untuk meneliti iklim planet Mars jutaan tahun yang lalu.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB