Mitos dan Fakta Unik Atung, Rusa Bawean Maskot Asian Games 2018

Salah satu fakta unik Rusa Bawean adalah hewan ini bisa berjalan selama 7 jam tanpa henti dan tidak merasakan kelelahan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Jum'at, 20 Juli 2018 | 20:30 WIB
Sumber: World Life Expectancy

Sumber: World Life Expectancy

Hitekno.com - Salah satu dari tiga maskot Asian games 2018 adalah Atung yang berwujud seekor Rusa Bawean. Beberapa fakta unik Atung bisa kita pelajari karena sangat menarik.

Atung bukanlah seekor Rusa biasa karena dia merupakan seeokor Rusa Bawean yang merupakan endemik asli Pulas Bawean di Jawa timur. Pulau Bawean terletak di kawasan Laut Jawa.

Rusa Bawean termasuk langka dan merupakan binatang yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia maupun organisasi internasional IUCN (International Union for Conservation of Nature).

Dalam maskot Asian Games 2018, Atung mewakili representasi dari kecepatan. Atung menggunakan sarung yang memiliki motif tumpal dari Jakarta.

Berikut ini beberapa fakta unik dan mitos mengenai Rusa, maskot Asian Games 2018:

1. Ukurannya Unik

Sumber: World Life Expectancy
Sumber: World Life Expectancy


Rusa Bawean merupakan jenis rusa terkecil diantar rusa yang ada di Indonesia. Tinggi badannya sekitar 60 - 70 cm dengan panjang badan sekitar 105 - 115 cm.

Berat badannya hanya dapat mencapai kurang lebih 50 kg. Yang istimewa pada hewan ini adalah mereka mempunyai taring pada rahang bawahnya.

2. Kemampuan Berjalan yang Lama

Sumber: UAJY
Sumber: UAJY

Salah satu yang istimewa pada Rusa Bawean maupun rusa lainnya adalah kemampuan berjalan yang sangat lama. Dikutip dari Justfunfacts, seekor anak rusa bisa berjalan selama 7 jam tanpa henti dan tidak merasakan kelelahan.

Baca Juga: Fakta Unik Bhin-Bhin, Cenderawasih Maskot Asian Games 2018

Kemampuan berjalan mereka merupakan faktor bawaan alami yang membuat mereka bisa menjauh secara perlahan dari ancaman predator.

Anak rusa lahir dengan bintik-bintik yang membuat mereka bisa menyamar di semak-semak sehingga tidak terlihat oleh predator.

3. Tanduk dan Aroma yang Unik

Sumber: World Life Expectancy
Sumber: World Life Expectancy

Tanduk adalah mahkota kemuliaan dari rusa jantan. Tanduk berevolusi sebagai senjata untuk memenangkan pertarungan ketika musim kawin dengan rusa jantan lainnya.

Tanduk rusa adalah tanduk yang memiliki pertumbuhan yang paling cepat diantara hewan bertanduk lainnya.

Tanduk mereka tumbuh rata-rata 1 sampai 2 inci per minggu selama musim semi atau musim panas. Rusa menggosok tanduknya selama satu atau dua hari untuk mengurangi laju pertumbuhan tanduk.

Rusa Bawean dan juga rusa lainnya dapat menghasilkan aroma yang terpancar dari kelenjar yang terdapat di kepala, kaki, dan kuku mereka.

Aroma ini dapat memberikan informasi mengenai status sosial, kondisi fisik, dan aman tidaknya lingkungan kepada rusa lainnya.

4. Mitos Rusa Bawean

Sumber: Beritabawean
Sumber: Beritabawean

Ada cerita yang beredar di sebagian masyarakat Bawean mengenai mitos hewan ini. Terdapat rusa dengan selempang putih dan tanduk berwarna emas yang kadang-kadang menampakkan diri kepada masyarakat sekitar Bawean.

Masyarakat menyebutnya dengan sebutann Kijang Kencana. Mereka percaya bahwa kijang kencana mempunyai kesaktian luar biasa dan merupakan penunggu pulau Bawean.

Pernah suatu ketika masyarakat ingin memburu kijang kencana dengan membawa anjing pemburu. Namun anehnya anjing tersebut tidak menggonggong dan kijang kencana lenyap seketika. 

Melihat deretan fakta unik dan mitos rusa Bawean di atas, tak heran binatang ini dijadikan maskot Asian Games 2018.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB