Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. [Suara.com/Alfian Winanto]
Hitekno.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, kembali menjadi bahan perbincangan setelah unggahannya di Instagram pribadi menuai kritik keras dari warganet usai sebut 'rakyat tolol'.
Peristiwa ini bermula setelah Ahmad Sahroni menyebut gagasan pembubaran DPR RI sebagai ide paling "tolol sedunia".
Ucapan Ahmad Sahroni tersebut memancing reaksi keras netizen, yang merasa pernyataan itu merendahkan rakyat.
Belum reda polemik tersebut, Sahroni kembali mengunggah sesuatu yang justru semakin memperburuk citra dirinya.
Pada Rabu 27 Agustus 2025, Sahroni terlihat membagikan tangkapan layar melalui Instagram pribadinya @ahmadsahroni88 yang berisi sejumlah komentar negatif yang ditujukan padanya.
Dalam keterangannya, politisi Partai NasDem itu seolah ingin menantang balik para pengkritiknya. Ia menuliskan kalimat singkat, "Ini keren?" yang ditujukan pada komentar-komentar tersebut.
Namun, bukannya mendapatkan simpati publik, unggahan itu malah memancing gelombang sindiran baru dari netizen.
Banyak yang menilai sikap Sahroni tidak dewasa dan terlalu sensitif dalam menghadapi kritik masyarakat.
Seorang netizen dengan nama akun eza_hrsm*** menulis, "komen negatif di SS, tp aspirasi rakyat gak di lihat!"
Komentar dengan emoji tertawa ini langsung mendapat puluhan ribu tanda suka karena dianggap mewakili suara banyak orang.
Baca Juga: Jadwal Resmi CPNS 2025, Lengkap dengan Cara Pendaftarannya!
Tak berhenti di situ, pengguna lain perkatha*** ikut menyoroti sikap Sahroni.
"Mulai dah flexing nyari kesalahan orang, gini amat ya kualitas DPR?" tulisnya, yang juga menuai ribuan reaksi dari netizen lainnya.
Sementara itu, akun tommyach******* dengan nada satir menyebut, "Kayak Bocah SD aja lu bang posting-posting gini. Kalo gak kuat mental jadi anggota DPR mending keluar," ujarnya.
Komentar yang juga dibubuhi emoji tertawa tersebut memperlihatkan bahwa publik semakin geram dengan cara Sahroni menanggapi kritik.
Ada pula komentar dari filz***** yang menilai langkah Sahroni justru memperburuk situasi.
"Niatnya nyari simpati, malah tambah dihujat," tulisnya dengan emoji ngakak.
Ucapan itu kembali disambut dukungan ribuan warganet lain. Tak kalah pedas, akun tunggu***** ikut menyinggung isu legislasi yang tengah hangat.
"Tombol sahkan UUD perampasan Asset," sindirnya, yang seolah menyindir peran DPR dalam pengesahan undang-undang kontroversial.
Publik juga mempertanyakan konsistensi Sahroni, mengingat sebelumnya ia sempat mengunggah ajakan debat kepada netizen yang kemudian dihapus.
Hal ini membuat sebagian warganet beranggapan bahwa Sahroni tidak benar-benar siap menghadapi kritik, bahkan dianggap "tak bernyali" meski kerap tampil percaya diri.
Fenomena ini semakin memperlebar jarak antara anggota dewan dengan rakyat. Banyak masyarakat menilai bahwa alih-alih mendengar aspirasi publik, Sahroni justru lebih fokus memperhatikan komentar negatif yang menyerang dirinya secara pribadi.
Peristiwa ini bisa menjadi pengingat penting bagi para pejabat publik. Kritik masyarakat semestinya dipandang sebagai masukan, bukan ancaman.
Bila setiap komentar dianggap sebagai serangan pribadi, maka hubungan antara rakyat dan wakilnya di parlemen akan semakin renggang.