Kronologi Tewasnya Bayi dengan Kepala Terputus di Tapanuli Tengah

Dinkes Tapteng menegaskan bahwa seluruh tindakan yang diambil sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri.

Bella

Posted: Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:21 WIB
Kepala bay terputus saat persalinan (Facebook)

Kepala bay terputus saat persalinan (Facebook)

Hitekno.com - Kasus kematian seorang bayi dengan kondisi kepala terputus saat persalinan di Puskesmas Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, pada Senin (18/8/2025), menyisakan duka mendalam sekaligus polemik.

Laporan dugaan malapraktik dari pihak keluarga beradu dengan penjelasan medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) mengenai kondisi darurat yang kompleks.

Berikut adalah kronologi peristiwa tragis tersebut berdasarkan rangkuman dari kedua belah pihak.

Pukul 06.15 WIB: Pasien Tiba dalam Kondisi Darurat

Kronologi dimulai saat pasien berinisial FJN (38) tiba di Puskesmas Pinangsori dengan tanda-tanda persalinan.

Menurut keterangan resmi Dinkes Tapteng, tim medis yang bertugas langsung melakukan pemeriksaan dan menemukan dua kondisi gawat darurat.

Pertama, tekanan darah sang ibu sangat tinggi, mencapai 180/90 mmHg, yang mengindikasikan preeklampsia berat, sebuah kondisi yang mengancam nyawa ibu.

Kedua, setelah pemeriksaan berulang, tim medis tidak menemukan adanya denyut jantung janin (DJJ).

Hal ini menjadi dasar kesimpulan medis bahwa bayi kemungkinan besar telah meninggal di dalam kandungan (Intrauterine Fetal Demise/IUFD).

Opsi Rujukan dan Penolakan Keluarga

Baca Juga: Duel Oppo Find X8 Ultra vs Vivo X200 Pro 5G, Apakah Sebanding?

Menghadapi situasi berisiko tinggi ini, pihak Puskesmas Pinangsori menyatakan telah memberikan opsi rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap.

"Tenaga kesehatan kami sudah menyarankan agar pasien dirujuk. Namun, pihak keluarga menolak," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Tapteng, Lisna Panjaitan, dalam konferensi pers, Selasa (19/8/2025).

Pihak Dinkes mengklaim memiliki bukti penolakan tersebut dalam bentuk surat pernyataan yang ditandatangani keluarga.

Detik-detik Persalinan yang Berujung Tragedi

Dengan penolakan rujukan, proses persalinan dilanjutkan dengan prioritas utama menyelamatkan nyawa ibu. Namun, di sinilah tragedi terjadi.

Menurut Dinkes Tapteng, persalinan mengalami komplikasi parah yang disebut distosia bahu, di mana kepala bayi telah keluar namun bahunya tersangkut di tulang panggul ibu.

Dalam kondisi janin yang diduga telah rapuh akibat proses maserasi (pelunakan jaringan pasca-kematian), manuver medis untuk mengeluarkan bayi yang macet harus dilakukan.

Namun, dari sudut pandang keluarga, momen ini adalah puncak kelalaian fatal.

Melalui unggahan yang viral di media sosial, keluarga menuturkan bahwa mereka menyaksikan tindakan penarikan yang sangat kuat oleh tim bidan.

"Sampek-sampek patah kepala dan jatuh kelantai badan masi tersisa di dalam," tulis salah satu anggota keluarga di Facebook.

Mereka menggambarkan tindakan tersebut sebagai penyebab langsung terputusnya kepala bayi dari tubuhnya.

Pasca-Insiden: Kemarahan Keluarga dan Laporan Polisi

Keluarga korban menyatakan tidak menerima empati maupun penjelasan yang memadai dari pihak puskesmas setelah insiden tersebut.

Merasa menjadi korban pelayanan buruk dan dugaan malapraktik, ayah sang bayi, Irawan, secara resmi melaporkan kejadian ini ke Polres Tapanuli Tengah pada Selasa (19/8/2025).

Sementara itu, Dinkes Tapteng menegaskan bahwa seluruh tindakan yang diambil sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri.

Mereka menyatakan siap bekerja sama dan akan menyerahkan seluruh rekam medis kepada pihak kepolisian. Kasus ini kini telah memasuki ranah hukum.

Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengurai benang kusut antara narasi tragedi medis yang disampaikan otoritas kesehatan dan tuduhan kelalaian fatal yang disuarakan oleh keluarga yang berduka.

Berita Terkait Berita Terkini

Video viral pasien tumbang saat antri berjam-jam di RS memicu curhatan warganet soal panjangnya antrean rumah sakit....

internet | 09:29 WIB

Video Habiburokhman masak mie dengan gas LPG 3 kg viral. Publik menilai pejabat bergaji Rp100 juta tak layak pakai gas s...

internet | 08:56 WIB

GamingSoft konsisten mendukung operator Indonesia lewat solusi white label iGaming dengan integrasi lokal, teknologi AI,...

internet | 20:24 WIB

Di tengah riuhnya joget anggota DPR di Sidang Tahunan MPR, ekspresi datar Wapres Gibran Rakabuming Raka justru viral. Si...

internet | 16:29 WIB

Belajar dari tragedi balita Raya di Sukabumi, kenali Askariasis, infeksi cacing gelang yang sering dianggap sepele namun...

internet | 15:51 WIB