Bos Google Sebut Masyarakat Belum Siap dengan Kecerdasan Buatan yang Lebih Canggih

Pichai juga memperingatkan bahwa AI dapat menyebabkan masalah disinformasi dan berita palsu yang lebih besar.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Selasa, 18 April 2023 | 22:11 WIB
Ilustrasi AI atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Ilustrasi AI atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Hitekno.com - Para ahli dan pemimpin teknologi seperti Elon Musk dan Sundar Pichai dari Google dan Alphabet telah mengekspresikan kekhawatiran mereka tentang perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat. Dalam sebuah wawancara, Pichai mengatakan bahwa masyarakat belum siap untuk kemajuan pesat AI, karena pekerjaan yang akan terganggu oleh teknologi ini akan mencakup pekerjaan pengetahuan seperti penulis, akuntan, arsitek, dan insinyur perangkat lunak.

Dilansir dari Sputnik News, Pichai juga memperingatkan bahwa AI dapat menyebabkan masalah disinformasi dan berita palsu yang lebih besar, dan mengklaim bahwa itu dapat menyebabkan kerusakan yang serius. Meskipun demikian, Pichai tetap optimis bahwa manusia dapat beradaptasi dengan teknologi ini.

Namun, kekhawatiran Musk tentang AI yang lebih maju dari GPT-4 sangat serius. Musk, bersama dengan sekelompok pakar AI dan eksekutif industri lainnya, menyerukan jeda enam bulan dalam pengembangan sistem AI yang lebih maju daripada GPT-4. Mereka berpendapat bahwa sistem AI dengan kecerdasan kompetitif manusia dapat menimbulkan risiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan.

Dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan pada akhir Maret, Musk, pendiri Apple Steve Wozniak, dan CEO Stability AI Emad Mostaque, di antara para penandatangan lainnya, menyerukan agar jeda tersebut bersifat publik, diverifikasi, dan mencakup semua aktor publik. Mereka juga menekankan perlunya protokol keselamatan yang ketat dan diawasi oleh para ahli independen dalam pengembangan AI canggih.

Goldman Sachs baru-baru ini merilis laporan yang mengklaim bahwa AI dapat menggantikan setara dengan 300 juta pekerjaan penuh waktu. Sektor administrasi dan hukum disebutkan sebagai sektor yang paling rentan, dengan 46% pekerjaan administratif dan 44% pekerjaan hukum berisiko diganti oleh AI.

Kemunculan GPT-4, model bahasa besar yang lebih kuat dari sebelumnya dan mendukung ChatGPT dari OpenAI, menunjukkan betapa pentingnya masalah ini dan perlunya tindakan yang cepat dan tepat dalam pengembangan AI canggih. Kita harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa perkembangan AI tidak membahayakan kemanusiaan dan masyarakat secara keseluruhan.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Di bawah ini ada tips dan trik untuk kamu bisa mewujudkan gambar unik yang terlihat estetik dan personal, tanpa harus re...

internet | 21:02 WIB

Salah satu fungsi dasar yang paling sering dipakai adalah penjumlahan. Dengan rumus yang tepat, Excel bisa menghitung to...

internet | 20:15 WIB

Cari tahu cara mengunci rumus di Excel agar tidak berubah atau terhapus. Simak panduan lengkap mulai dari tombol F4 hing...

internet | 20:05 WIB

Senin ceria! Buru link DANA Kaget 15 September 2025 dan amankan saldo DANA gratis untuk modal nongkrong. Ini bukan cuma ...

internet | 18:59 WIB

AI image generators are shaping the future of marketing and how businesses can leverage them to enhance their visual cam...

internet | 17:36 WIB