Cerdasnya Bukan Main, Kehadiran OpenAI Bikin Google Panik

ChatGPT dan Dall-E yang dikembangkan oleh OpenAI rupanya sukses mengancam eksistensi Google.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Senin, 26 Desember 2022 | 19:01 WIB
Logo OpenAI. (OpenAI)

Logo OpenAI. (OpenAI)

Hitekno.com - Peningkatan tiba-tiba dalam popularitas alat AI seperti ChatGPT dan Dall-E membuat Google harus pasang kuda-kuda untuk melindungi masa depan perusahaan.

Dilansir dari Android Authority, organisasi yang berbasis di Mountain View itu khawatir bahwa ini bisa menjadi awal dari sesuatu ancaman untuk Google.

Eksekutif Google melihat ChatGPT sebagai ancaman besar bagi bisnis penelusuran webnya.

Situasinya tampaknya sangat kritis sehingga manajemen seharusnya menyatakan "kode merah."

CEO Sundar Pichai bahkan dilaporkan mulai menarik tim dari proyek mereka yang ada untuk fokus membangun produk AI.

Ketakutan Google terhadap ChatGPT berasal dari kemampuan alat untuk memberikan informasi dari prompt pengguna yang sederhana.

Kekuatannya terletak pada kemampuannya untuk memberikan jawaban dan memberikan saran alih-alih hanya memberi Anda daftar tautan.

Namun, alat ini eksperimental dan jauh dari sempurna karena rentan untuk memberikan informasi yang keliru.

Terlepas dari masalahnya, alat ini telah menunjukkan bahwa pada akhirnya bisa menjadi pengganggu industri.

Tetapi Google tidak ingin duduk-duduk dan menunggu untuk melihat apa yang terjadi.

Baca Juga: Tak Cuma Mobil dan Motor, Pesawat Tempur Juga Ikutan Kena Elektrifikasi, Pentagon Siap Borong

Google sudah memiliki chatbot yang bisa bersaing dengan ChatGPT bernama Language Model for Dialogue Applications (LaMDA).

Satu-satunya masalah dengan menyempurnakan dan merilis LaMDA, ada kekhawatiran bahwa bot dapat mengkanibal model bisnis iklan pencarian Google.

Jika pengguna mendapatkan tanggapan ketat yang memberikan apa yang mereka cari, itu akan memberi pengguna tersebut lebih sedikit alasan untuk mengklik tautan iklan.

Apa pun yang diputuskan Google untuk dilakukan tentang ancaman yang dirasakan ini terhadap bisnisnya, kemungkinan tidak perlu terburu-buru untuk segera mengeluarkan apa pun.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ChatGPT jauh dari sempurna, seringkali gagal memberikan jawaban yang akurat atau memberikan hasil yang bias atau menyinggung untuk pertanyaan.

Butuh waktu bagi program kecerdasan buatan ini untuk menyempurnakan kemampuannya.

Berita Terkait Berita Terkini

Menurut Yunus, penerapan aturan mengenai biaya penggunaan lagu kebangsaan justru berpotensi menimbulkan kegaduhan yang t...

internet | 16:43 WIB

Implementasinya di lapangan menunjukkan potret yang beragam, dari lonjakan ekstrem hingga pemberian insentif besar-besar...

internet | 15:54 WIB

Mengenang perjalanan hidup komedian Mpok Alpa (Nina Carolina). Simak profil lengkapnya, dari awal karier sebagai penyany...

internet | 10:52 WIB

Komedian Mpok Alpa berjuang melawan penyakit serius yang dirahasiakannya dari publik. Temukan fakta di balik penyakit Mp...

internet | 10:25 WIB

Komedian senior Mpok Alpa (Nina Carolina) meninggal dunia hari ini. Simak rangkuman 9 fakta perjalanan hidup dan kariern...

internet | 10:09 WIB