Usai Insiden Ledakan Istanbul, Turki Langsung Blokir Facebook dan YouTube

Insiden ledakan Istanbul itu merenggut delapan nyawa dan menyebabkan 81 orang luka-luka.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 15 November 2022 | 14:15 WIB
Ilustrasi YouTuber. (Unsplash/ Christian Wiediger)

Ilustrasi YouTuber. (Unsplash/ Christian Wiediger)

Hitekno.com - Pemerintah Turki langsung melakukan pemblokiran untuk sejumlah platform media sosial usai insiden ledakan Istanbul. Termasuk Facebook dan YouTube yang ikut kena pemblokiran ini.

Serangan yang menjadi penyebab insiden ledakan Istanbul itu sendiri terjadi pada Minggu (13/11/2022) dan disebut paling mematikan dalam lima tahun terakhir.

Diwartakan Suara.com, Ledakan itu merenggut delapan nyawa dan menyebabkan 81 orang luka-luka.

Mengetahui insiden tersebut, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan kalau mereka akan menghukum pelaku yang bertanggung jawab atas pengeboman itu.

Dari insiden ledakan Istanbul ini, banyak netizen yang menyebarkan konten video pengeboman di internet. Hal inilah yang melatarbelakangi Pemerintah Turki untuk memblokir banyak platform media sosial.

"Larangan siaran diberlakukan pada ledakan di Istanbul. Ini menjadi perhatian semua organisasi media kami," kata RTUK selaku regulator radio dan televisi Turki, dilansir dari Times, Selasa (15/11/2022).

Adapun platform media sosial yang juga diblokir oleh pemerintah Turki yakni Instagram, YouTube, Twitter, dan Telegram.

Ilustrasi Facebook. (Pixabay/Simon)
Ilustrasi Facebook. (Pixabay/Simon)

Kebijakan ini pun sudah dikonfirmasi oleh NetBlocks, sebuah organisasi yang memantau tata kelola internet dan keamanan siber di Turki. Tapi mereka menyebut kalau aksesnya sudah dipulihkan.

Pemerintah Turki sendiri tidak memberitahu alasan kenapa mereka memblokir media sosial itu secara tiba-tiba.

Di sisi lain, Presiden Turki Erdogan telah mengusulkan undang-undang disinformasi baru.

Baca Juga: Diduga Jadi Alat Pantau dari Partai Komunis China, Politisi Amerika Serikat Ingin TikTok Diblokir

Regulasi ini bertujuan untuk menghukum jurnalis hingga pengguna media sosial yang menyebarkan misinformasi, terutama yang menimbulkan ketakutan dan mengganggu ketertiban umum.

Ada kemungkinan kalau pemblokiran media sosial ini diterapkan untuk mencegah warga mengunggah video pengeboman Istanbul.

Sejauh ini belum ada informasi sampai kapan platform media sosial Instagram, YouTube, Twitter, dan Telegram akan dihentikan pemblokirannya oleh pemerintah Turki. (Suara.com/ Dicky Prastya)

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Baik menggunakan aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word atau Google Docs, maupun langsung melalui browser tanpa m...

internet | 23:19 WIB

Salah satu cara terbaik memaksimalkan fungsi WhatsApp Business adalah dengan menggunakan chatbot, yang mampu menjawab pe...

internet | 22:44 WIB

Voucher juga menjadi strategi efektif bagi penjual untuk meningkatkan minat beli, memperbesar nilai transaksi, serta men...

internet | 20:35 WIB

Banyak pengguna ingin mengganti nada dering bawaan HP Samsung dengan musik atau suara favorit agar lebih mudah dikenali ...

internet | 19:35 WIB

Cara mudah untuk mengundang teman di TikTok....

internet | 19:32 WIB