Cara Menabung Aset Kripto seperti USDT dan USDC, Pakai Aplikasi Pintu

Kenapa USDT dan USDC? Cek ini penjelasannya.

Agung Pratnyawan
Kamis, 10 Februari 2022 | 15:05 WIB
Nabung USDT dan USDC lewat Aplikasi Pintu. (Pintu)

Nabung USDT dan USDC lewat Aplikasi Pintu. (Pintu)

Hitekno.com - Ada banyak pilihan melakukan investasi, dari menabung di bank hingga emas dan instrumen pasar modal seperti saham. Namun kini aplikasi Pintu menawarkan pilihan menabung aset kripto atau cryptocurrency.

Saat ini cryptocurrency atau aset kripto sedang ramai jadi perbincangan, seperti Bitcoin, Ethereum, dan aset kripto lainnya yang menjadi pilihan untuk investasi.

Aset kripto tersebut dikenal dengan volatilitas harganya, namun ada beberapa aset kripto yang dikenal dengan stablecoin yang dirancang memiliki nilai mengacu pada aset komoditas tertentu.

Baca Juga: Tambah 6 Token Baru, Lebih dari 40 Aset Kripo Tersedia di Aplikasi PINTU

Dikutip dari Pintu Academy, stablecoin adalah aset kripto yang secara khusus dirancang untuk memiliki nilai yang sama dengan aset tertentu contohnya mata uang dolar AS, atau komoditas lain seperti emas.

Secara sederhana, stablecoin sebagai mata uang crypto yang menjembatani aset kripto dengan komoditas tertentu sehingga dapat menawarkan harga yang relatif stabil karena didukung dengan aset cadangan.

Stablecoin memiliki berbagai keunggulan seperti memungkinkan pemiliknya untuk dapat melakukan transfer aset kripto dengan murah dan cepat ke seluruh dunia layaknya aset kripto lainnya.

Baca Juga: USDT dan USDC Hadir di Pintu Earn, Apa Manfaatnya?

Stablecoin ini pada dasarnya menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki aset crypto dan mata uang fiat atau aset asli dengan pemrosesan transaksi yang cepat serta menjaga keamanan atau privasi yang dimiliki aset crypto, dan nilai yang dimiliki mata uang fiat atau aset asli.

Nabung USDT dan USDC lewat Aplikasi Pintu. (Pintu)
Nabung USDT dan USDC lewat Aplikasi Pintu. (Pintu)

"Dalam dunia cryptocurrency terdapat dua stablecoin yang bisa disebut sebagai pionir yaitu Tether dan USDC. Tether atau USDT sendiri adalah salah satu pionir stablecoin yang diluncurkan pada tahun 2014. Setiap USDT yang dirilis akan dijamin dengan jumlah reserve dolar AS yang sama. Saat ini, USDT adalah salah satu stablecoin paling populer berdasarkan kapitalisasi pasar. Sedangkan untuk USDC diluncurkan pada tahun 2018 merupakan stablecoin yang dikelola bersama oleh perusahaan cryptocurrency Circle dan Coinbase. Nilai USDC sebanding 1:1 dengan dolar AS dan merupakan stablecoin terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar." ujar Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin

Timo menambahkan, untuk pemula yang ingin memulai berinvestasi pada aset kripto, stablecoin bisa menjadi langkah awal berinvestasi, "Bagi pemula yang masih dalam proses pengenalan di dunia cryptocurrency, stablecoin seperti USDT atau USDC bisa menjadi pilihan yang memiliki resiko volatilitas lebih kecil, sambil membekali diri dengan informasi lebih banyak lagi tentang berbagai project-project crypto yang ingin diinvestasikan. Di aplikasi Pintu, investor juga bisa memanfaatkan fitur Pintu Earn yang akan memberikan bonus bunga setiap jamnya terhadap stablecoin yang disimpan. Jadi aset kriptonya tetap bekerja dan memberikan nilai tambah."

Baca Juga: Aplikasi Aset Kripto PINTU Gandeng Joe Taslim sebagai Brand Ambassador

Pintu Earn merupakan fitur terbaru yang dimiliki aplikasi PINTU. Melalui fitur ini pengguna PINTU bisa mendapatkan bonus bunga hingga 4% APY (Annual Percentage Yield) yang dibayarkan setiap jam cukup dengan menyimpan aset kripto di dompet Earn.

Selain memberikan bunga, Pintu Earn memberikan fleksibilitas bagi pengguna, di mana pengguna PINTU dapat melakukan penarikan saldo dari dompet Earn untuk kebutuhan trading kapan saja saat dibutuhkan. Untuk penyimpanan, top up dan penarikan saldo dari Pintu Earn tidak dikenakan biaya tambahan. 

"Saat ini Pintu Earn sendiri telah didukung oleh pilihan enam token, di antaranya Bitcoin, Ethereum, Doge, BNB, USDT, dan USDC. Dengan adanya Pintu Earn, investor juga bisa menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) atau berinvestasi rutin dalam jumlah yang sama secara berkala. Fitur ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh investor untuk mengelola asetnya lebih baik namun juga mengedepankan kemudahannya." tutup Timo.

Baca Juga: Aset Kripto PTU Resmi Diperjualbelikan di Exchange Pintu, FTX, dan ByBit

Berita Terkait
TERKINI

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB

Di tengah tingginya frekuensi insiden keamanan siber di Indonesia, hanya 53 persen yang siap untuk mencegah insiden ters...

internet | 07:25 WIB

Berikut adalah beberapa kata kunci yang perlu kita pahami, agar kita dapat lebih mengenali istilah AI....

internet | 09:45 WIB

Nokia Bell Labs mendemonstrasikan teknologi proof-of-concept ini untuk pertama kalinya....

internet | 08:53 WIB
Tampilkan lebih banyak