Israel Periksa Kantor NSO Group, Pembuat Spyware Pegasus

NSO Group mengakui otoritas Israel telah menyeleidi perusahaanya.

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 02 Agustus 2021 | 20:30 WIB
Ilustrasi keamanan internet. (F5 Networks)

Ilustrasi keamanan internet. (F5 Networks)

Hitekno.com - NSO Group disebut-sebut pembuat teknologi di balik spyware Pegasus yang menjadi senjata siber untuk memata-matai orang penting.

Spyware Pegasus ini dilaporkan telah digunakan untuk memata-matai presiden, politikus, wartawan dan aktivis di berbagai negara.

Laporan terbaru, Pemerintah Israel telah memeriksa kantor NSO Group yang berperan di balik software berbahaya tersebut.

Dilaporkan Apple Insider, Senin (2/8/2021), Israel sendiri menolak menyebutkan nama lembaga yang tengah melakukan penyelidikan terhadap NSO.

Namun media lokal menyebut bahwa yang menggelar penyelidikan adalah Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kehakiman, dan Mossad.

CEO NSO Group Shalev Hulio telah mengkonfirmasi adanya penyelidikan yang dilakukan otoritas Israel atas perusahaannya.

"Itu benar. Saya yakin sangat baik mereka memeriksa, karena kami tahu yang sebenarnya dan kami tahu bahwa daftar itu tidak pernah ada dan tidak terkait dengan NSO," kata Hulio.

NSO, perusahaan senjata siber asal Israel, diperiska Mossad karena dituding memata-matai pemimpin dunia, wartawan, dan aktivis menggunakan software Pegasus. Foto: Ilustrasi agen dinas rahasia Israel, Mossad. [Shutterstock]
NSO, perusahaan senjata siber asal Israel, diperiska Mossad karena dituding memata-matai pemimpin dunia, wartawan, dan aktivis menggunakan software Pegasus. Foto: Ilustrasi agen dinas rahasia Israel, Mossad. [Shutterstock]

Saat ditanya apakah penyelidikan lebih lanjut kembali dilakukan, ia menjawab bahwa pihaknya berharap otoritas Israel dapat memeriksa semuanya dan memastikan bahwa tuduhan itu salah.

Sebagaimana diketahui, tuduhan ini bermula dari laporan kerja sama 17 media yang mengungkap peretasan 37 smartphone milik aktivis HAM, jurnalis, hingga pebisnis dengan Pegasus, software buatan NSO.

Laporan itu juga menyebutkan lebih dari 50.000 nomor telepon, 180 di antaranya adalah jurnalis, dijadikan target oleh para pengguna Pegasus.

Baca Juga: Facebook Keluarkan Biaya 23 Juta Dolar US untuk Keamanan Mark Zuckerberg

Sementara itu, NSO Group telah membantah tuduhan tersebut. Hulio menyatakan perusahaannya tidak bertanggung jawab atas penyalahgunaan Pegasus oleh klien pemerintah.

"Kami menjual produk kami kepada pemerintah. Kami tidak memiliki cara untuk memantau apa yang dilakukan mereka," kata Hulio.

Tidak diketahui apa yang akan dilakukan pemeritah Israel pada NSO Group yang menjadi di balik spyware Pegasus ini. (Suara.com/ Dicky Prastya).

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Wamen Komdigi Nezar Patria blak-blakan: jangkauan 5G Indonesia (kurang dari 10%) tertinggal jauh dari Malaysia (80 perse...

internet | 06:42 WIB

Sutradara Final Fantasy 7 Rebirth, Naoki Hamaguchi, lempar tantangan ke para kreator: manusia harus bisa lebih baik dari...

internet | 23:14 WIB

Cara menemukan kembali video reels Instagram yang sudah pernah ditonton....

internet | 18:32 WIB

Masalah WiFi lemot bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari jarak yang terlalu jauh dengan router, gangguan sinya...

internet | 18:26 WIB

Cara mudah berhenti langganan IndiHome....

internet | 17:30 WIB