Sisir Konten Terkait Teror Bom Makassar, Kominfo Gencarkan Patroli Siber

Data Kominfo, konten-konten yang tidak layak dipublikasikan tersebut tersebar di berbagai platform media sosial.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 30 Maret 2021 | 06:30 WIB
Logo Kemkominfo. (Kominfo)

Logo Kemkominfo. (Kominfo)

Hitekno.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan akan terus mengadakan patroli siber untuk menyisir konten yang mengandung kekerasan.

Terlebih patroli siber digencarkan untuk menyisir konten terkait ledakan bom di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kami kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten seperti itu dan bersama-sama menangkal paham radikalisme-terorisme baik di ruang fisik maupun ruang digital," kata Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, dimuat Suara.com, Senin (29/3/2021).

Sejak ledakan bom di Makassar pada Minggu (28/3/2021), Kominfo menelusuri kontan yang tidak layak dipublikasikan yang berkaitan dengan peristiwa tersebut, seperti unggahan yang mengandung unsur kekerasan, potongan tubuh dan luka yang diderita korban.

Data Kominfo per Senin pagi, konten-konten yang tidak layak dipublikasikan tersebut tersebar di berbagai platform media sosial, yaitu Facebook 34 konten, Twitter 59 konten dan Instagram 21 konten.

Kominfo juga menemukan unggahan tidak layak di YouTube sebanyak 20 konten. Total konten yang ditemukan Kominfo mencapai 134 buah.

"Keseluruhan konten tersebut telah diajukan Kominfo kepada masing-masing platform untuk dilakukan pemutusan akses atau blokir," kata Dedy.

Ilustrasi ledakan. (Pixabay)
Ilustrasi ledakan. (Pixabay)

Polri menyatakan pelaku bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan pasangan suami-istri. Kepolisian mengidentifikasi pelaku sebagai L, laki-laki, dan YSF, perempuan, yang bekerja sebagai karyawan swasta.

Pelaku merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang pernah beraksi di Jolo, Filipina.

Densus 88 Anti Teror hari ini menggeledah rumah kos yang ditinggali pelaku di Kota Makassar dan rumah orang tua pelaku yang hanya berjarak sekitar 50 meter.

Baca Juga: Menkominfo: Masyarakat Jangan Ikut Sebar Konten Bom Bunuh Diri Makassar

Ledakan bom bunuh diri terjadi di gerbang masuk Gereja Katedral Jalan Kajoalido, Kelurahan Baru, Kota Makassar pada Minggu (28/3) pukul 10.20 WITA.

Pelaku datang ke gereja menggunakan sepeda motor matik. Akibat ledakan tersebut, kedua pelaku meninggal di tempat dan belasan orang terluka, baik masyarakat umum maupun petugas keamanan gereja.

Itulah upaya Kominfo dalam menyisir konten mengandung kekerasan terkait ledakan bom Makassar dengan menggencarkan patroli siber. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Penyebab pengguna WhatsApp tidak bisa menelepon orang lain meskipun chat sentang dua....

internet | 19:49 WIB

Dengan mengetahui tiga cara mudah mengganti suara notifikasi iPhone, mulai dari pengaturan standar hingga penggunaan nad...

internet | 19:05 WIB

Meski Live Photo adalah fitur bawaan iPhone, pengguna iOS dan Android sering bingung bagaimana cara mengirimnya agar tet...

internet | 18:57 WIB

Kehilangan pesan bisa membuat panik, apalagi jika menyangkut chat WhatsApp mengenai pekerjaan, sekolah, atau kenangan pr...

internet | 18:00 WIB

Rekomendasi smartwatch murah terbaik Oktober 2025 dengan fitur lengkap mulai dari layar AMOLED hingga baterai tahan lama...

internet | 14:09 WIB