Saingan Twitter, India Punya Media Sosial Sendiri

Berselisih dengan Twitter, India populerkan aplikasi media sosial ini.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 12 Februari 2021 | 21:30 WIB
Ilustrasi Twitter. (Unsplash/Claudio Schwarz)

Ilustrasi Twitter. (Unsplash/Claudio Schwarz)

Hitekno.com - India menjadi salah negara yang sangat ketat menjaga warganya di internet. Tak terkadang tegas  memblokir aplikasi hingga media sosial dari luar negeri.

Seperti paling terkini, pemerintah India sempat berselisih dengan Twitter bahkan hingga mempopulerkan aplikasi sebagai alternatif.

Yakni Koo, aplikasi media sosial dari negara tersebut yang dihadirkan sebagi alternatif Twitter.

Baca Juga: 7 Aplikasi Kartu Ucapan untuk Tahun Baru Imlek 2021

Dikutip dari Gizmochina, Jumat (12/2/2021), Koo kini kerap digunakan para pejabat pemerintah dan politisi di India.

Sama dengan Twitter, Koo juga menampilkan burung sebagai logo aplikasinya. Jika logo burung Twitter berwarna biru, maka burung Koo berwarna kuning.

Selain kesamaan di logo, Koo juga menampilkan beberapa fitur mirip dengan Twitter. Aplikasi ini memiliki jumlah karakter terbatas ketika kamu mau mengunggah status, sama dengan Twitter.

Baca Juga: 3 Cara Cek Kuota Internet Telkomsel, via SMS hingga Aplikasi

Koo juga memiliki fitur yang difungsikan untuk retweet atau quote tweet dengan sebutan re-koo atau re-koo with comment.

Aplikasi Koo. [Google Play Store]
Aplikasi Koo. [Google Play Store]

Tampilan antarmuka Koo juga dikatakan sama dengan Twitter, yakni empat tab untuk melihat mention, pencarian atau profil pengguna.

Perbedaannya hanya terletak di ikon untuk share lebih cepat. Di dalam unggahan Koo, kamu akan melihat sebuah ikon Facebook dan WhatsApp sebagai shortcut cepatnya. Sementara Twitter tidak menampilkan ikon tersebut.

Baca Juga: 7 Aplikasi Edit Video Gratis untuk Android, Bikin Vlog Makin Kece

Koo telah dirilis sejak 28 Mei 2020 lalu. Saat pertama kali install, Koo akan memunculkan halaman yang menampilkan bahasa Inggris serta lima bahasa India lainnya.

Hingga saat ini, Koo telah diunduh lebih dari 1 juta kali di Google Play Store.

Sebagai informasi, Twitter saat ini sedang berselisih dengan pemerintah India. Hal ini dikarenakan banyak pengguna Twitter di India yang memprotes kebijakan UU baru yang diklaim merugikan para petani.

Baca Juga: 3 Aplikasi Cari Jodoh, Wajib Install Sebelum Valentine

Pemerintah India mengklaim beberapa akun Twitter menggunakan tagar tertentu, sebagai bentuk protes dan meminta media sosial tersebut untuk menghapus akun mereka.

Namun, Twitter menolak usulan tersebut. Alasannya, melarang akun tersebut dinilai tidak sesuai dengan hukum yang berlaku di India.

Itulah Koo, aplikasi media sosial alternatif Twitter yang dipopulerkan pemerintah India. (Suara.com/ Dicky Prastya).

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak