Era Belanja Online, Kredivo Prediksi Paylater Bakal Naik Daun di 2021

Termasuk Indonesia, pertumbuhan Paylater diprediksi populer sepanjang 2021.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 22 Januari 2021 | 10:00 WIB
Ilustrasi aplikasi Kredivo. (dok. Kredivo)

Ilustrasi aplikasi Kredivo. (dok. Kredivo)

Hitekno.com - Kredivo memprediksi kalau konsep buy now pay later (BNPL) "beli sekarang, bayar nanti" atau yang lebih dikenal sebagai Paylater akan jadi tren yang populer pada 2021 ini, tidak kecuali di Indonesia dengan makin populernya belanja online.

Berdasarkan studi dari Coherent Market Insights, pasar "Paylater" global diperkirakan akan tumbuh dari USD 5 juta pada 2019, menjadi USD 33.6juta pada 2027, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) lebih dari 21.2%.

Potensinya di Indonesia pun makin dilirik oleh investor seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dan inovasi teknologi industri ini, termasuk sistem skor kredit secara cepat dan kemampuan manajemen risiko yang terjamin. 

Baca Juga: Kredivo Dorong Pengusaha Muda Pemula di Pontianak Melek Keuangan Digital

Kredivo, perusahaan pembiayaan berbasis digital yang dapat dikatakan pelopor Paylater di Indonesia, menjelaskan bahwa selain penetrasi kartu kredit yang masih rendah, popularitas Paylater di Indonesia juga didorong oleh tren eCommerce dan transaksi digital yang terus bertumbuh secara eksponensial.

CEO Kredivo Umang Rustagi menjelaskan, "Kredivo percaya bahwa Paylater akan terus tumbuh seiring tingginya adopsi digital  di tengah rendahnya penetrasi kartu kredit. Sejak awal, semangat kami  menghadirkan layanan Paylater ini adalah untuk  menjawab kesenjangan akses kredit bagi masyarakat,  kami terus berupaya memberikan bunga terendah dan memperluas jangkauan layanan kami, baik dari sisi merchant maupun jangkauan area. Melalui fokus tersebut, Kredivo juga berhasil meningkatkan basis pengguna hingga 3 kali lipat di tahun 2020."

Kredivo mengklaim masih memimpin dengan segala keunggulan yang ditawarkan di antara layanan Paylater lain di Indonesia yang semakin marak. Studi terbaru dari DailySocial.id bertajuk "Studi Layanan Paylater di Platform eCommerce Indonesia" yang dirilis pada bulan Desember 2020 juga menyebut dari berbagai layanan Paylater yang terintegrasi di 15 situs eCommerce terpopuler di Indonesia.

Baca Juga: Dorong Ekspansi, Kredivo Rampungkan Pendanaan 100 Juta Dolar AS

Kredivo menjadi penyedia Paylater yang memiliki tawaran bunga dengan persentase paling rendah, rentang limit kredit paling tertinggi, sekaligus jangkauan terluas, baik dari sisi integrasi dengan platform eCommerce maupun cakupan area layanan. 

Paylater Kredivo. (dok. Kredivo)
Paylater Kredivo. (dok. Kredivo)

Hasil studi DailySocial.id juga memperlihatkan bahwa berdasarkan statistik yang didapatkan dari 7 penyedia jasa serupa lainnya, Kredivo terbukti menawarkan persentase bunga paling rendah, yakni dimulai 0% (tetap) untuk pinjaman dengan tenor 30 hari. Sementara untuk cicilan di kisaran 3 -12 bulan, dapat dilihat dari simulasi transaksi bahwa Kredivo masih memiliki persentase terendah dengan bunga tetap 2,60% per bulan.

Sementara itu, platform Paylater lainnya mengenakan bunga tidak tetap yang kerap berubah setiap saat tergantung pada besaran, status pengguna baru/terdaftar, jenis barang dan tenor yang diajukan. Kredivo juga menawarkan limit kredit tertinggi hingga Rp30 juta.

Baca Juga: Kolaborasi dengan Indodana, Blibli Hadirkan Fitur Blibli PayLater

Lebih lanjut, adopsi Paylater di Indonesia yang semakin digandrungi oleh masyarakat sebagai metode pembayaran juga ternyata memiliki keunikan dibanding negara lainnya. Umang menambahkan, "Penerapan maupun faktor pendorong adopsi konsep buy now pay later untuk berbelanja di negara seperti Indonesia cukup berbeda dengan yang ada di negara-negara maju. Di sana Paylater menjadi pilihan walaupun mereka memiliki kartu kredit. Akan tetapi populernya eCommerce dan transaksi digital, serta rendahnya penetrasi kartu kredit di Indonesia menyebabkan Paylater justru menjadi pintu masyarakat ke akses kredit yang terjamin. Hal ini terlihat lewat riset internal yang menunjukkan bahwa 60% pengguna kami mendapatkan kredit pertamanya lewat Kredivo." 

Hal ini juga sejalan dengan studi dari DailySocial Research "Fintech Report 2020" yang menunjukkan tiga faktor utama penggunaan produk Paylater di Indonesia, diantaranya yakni cocok dengan kebutuhan masyarakat (66.7%), menghemat waktu (58.8%), hingga dapat menjadi alternatif produk keuangan (56.9%). 

Meskipun memiliki peluang komersial tinggi, industri keuangan digital di Indonesia terus dibayangi oleh literasi dan inklusi keuangan yang masih cukup rendah, terutama dikalangan underbanked.

Baca Juga: Bisa Belanja Dulu Bayar Nanti, Begini Cara Mengaktifkan ShopeePayLater

Sehingga, hadirnya Paylater dipercaya dapat turut meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia dengan menghadirkan berbagai inovasi produk-produk keuangan di Indonesia secara mudah, cepat, dan terjangkau.

"Sebagai pelaku industri, kami terus menerapkan prinsip responsible lending bagi konsumen, yaitu memberikan kredit sesuai kebutuhan konsumen tersebut. Edukasi juga terus kami lakukan, salah satunya melalui inisiatif Generasi Djempolan, agar konsumen juga bisa menerapkan konsep smart spending. Kombinasi pengembangan bisnis dan edukasi konsumen ini diharapkan mampu memperkuat visi perusahaan untuk melayani 10 juta pelanggan pada 2025 melalui solusi pembiayaan yang cepat, terjangkau dan mudah diakses," tutup Umang.

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak