Teka-teki Dalang di Balik Buzzer Penyerang Bintang Emon

Pengamat IT mengingatkan untuk tak asal menyebut dalang di balik kasus Bintang Emon.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 19 Juni 2020 | 06:00 WIB
Bintang Emon.(Instagram/ bintangemon)

Bintang Emon.(Instagram/ bintangemon)

Hitekno.com - Belum lama ini komika Bintang Emon menjadi perbincangan usai dirinya diserang akun anonim. Bahkan pengamat IT dari Vaksincom Alfons A. Tanujaya mengingatkan untuk tak asal menyebut dalang di balik kasus Bintang Emon. 

Pada perkembangannya, muncul beberapa spekulasi yang menjurus pada pihak yang diduga menjadi 'otak' di balik serangan buzzer tersebut. Termasuk adanya tudingan bahwa para buzzer yang dimaksud adalah 'kiriman' dari pemerintah, yang tidak menerima sentilan Bintang Emon terhadap penanganan kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.

"Soal buzzer (yang diduga terkait) dengan KSP (Kantor Staf Presiden), kita juga harus hati-hati, jangan terperangkap dalam dua arus kepentingan," ungkap Alfons kepada Suara.com, Kamis (18/6/2020).

Baca Juga: Batman Diduga akan Mendapatkan Game Baru, Kapan Diumumkan?

Menurutnya, banyak pihak tidak bertanggungjawab yang bisa memanfaatkan viralnya kasus Bintang Emon demi kepentingan mereka.

"Di sini ada pihak pro pemerintah dan oposisi yang semuanya siap sedia memainkan peranan dan menaikkan tagar untuk kepentingannya masing-masing," imbuhnya.

"Kalau memang bisa membuktikan memang saya setuju, kumpulkan bukti dan ajukan ke pihak berwenang kalau memang sudah mengganggu atau menimbilkan kerugian. Jadi sebaiknya jangan berdasarkan dugaan atau tuduhan," lanjut Alfons.

Baca Juga: Gran Turismo 7 Bakal Maksimalkan Potensi PlayStation 5, Tak Sekadar Grafis

Ilustrasi buzzer. (Shutterstock)
Ilustrasi buzzer. (Shutterstock)

Oleh karena itu, Alfons juga tidak ingin berspekulasi mengenai siapa dalang yang berada dibalik penyerangan buzzer tersebut.

"Saya tidak bisa menjawab akun-akun yang menyerang Bintang Emon dikendalikan oleh siapa. Bisa saja berafiliasi dengan pemerintah, bisa juga tidak. Harus dengan pembuktian yang jelas dan tidak bisa main tuduh," kata Alfons.

"Kalau akunnya tidak berubah dan tetap, biasanya cukup mudah diidentifikasi. Tetapi kalau akun bot atau buzzer biasanya berubah-ubah sehingga sulit di identifikasi dari sisi nama akunnya," tandasnya.

Baca Juga: 4 HP Murah Spek Dewa Terbaik Juni 2020, Rp 1 Jutaan Lancar Main Game

Agar tidak mudah terprovokasi, Alfons pun menerangkan ciri-ciri berita hoaks yang biasa disebarkan akun bot atau buzzer di media sosial.(Suara.com/Tivan Rahmat)

Berita Terkait
TERKINI

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB
Tampilkan lebih banyak