CEK FAKTA: Benarkah Beberapa Negara Buang Jenazah Pasien Corona ke Laut?

Beredar klaim larangan memakan makanan laut karena terkontaminasi virus corona akibat pembuangan jenazah coroa ke laut. Yuk, cek faktanya!

Agung Pratnyawan
Senin, 27 April 2020 | 11:15 WIB
Cek Fakta, beberapa negara buang jenazah pasien corona ke laut (Turnbackhoax.id)

Cek Fakta, beberapa negara buang jenazah pasien corona ke laut (Turnbackhoax.id)

Hitekno.com - Beredar sebuah video yang diklaim menampilkan petugas berpakaian oranye tengah melemparkan jenazah pasien COVID-19 ke laut.

Dalam video ini diberi narasi yang mengklaim bahwa beberapa negara telah membuang jenazah pasien covid-19 ke laut.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @naveenrajamani8 pada 22 Apil 2020. Dalam cuitannya, ia juga mengimbau agar warga tidak memakan makanan laut karena sudah terkontaminasi virus corona.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pria Ini Emosi Banting TV karena Wawancara Jokowi?

Berikut isi narasinya:
"#some countries throw covid 19 infected DEAD BODIES into the seas all stop to eat seafood This is really disgusting and ridiculous act."

(Terjemahan):

"Beberapa Negara membuang mayat orang yang terinfeksi covid 19 ke lautan semua berhenti untuk makan makanan laut ini benar-benar tindakan menjijikan dan konyol".

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Berkeliaran saat PSBB di Bandung Akan Dipukul Rotan?

Benarkah klaim dalam video tersebut?

Fakta beberapa negara buang jenazah pasien corona ke laut (Turnbackhoax.id)
Cek Fakta beberapa negara buang jenazah pasien corona ke laut (Turnbackhoax.id)

Penjelasan

Berdasarkan cek fakta dan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Minggu (26/4/2020), narasi video yang menyebutkan bahwa ada beberapa negara membuang jenazah pasien virus corona baru Covid-19 ke laut adalah klaim yang salah.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Polisi Sebar Nomor Layanan Pemburu Preman?

Setelah ditelusuri, dilansir dari Thequint.com, pencarian gambar terbalik menggunakan key frame dari video mengarahkan pada beberapa tautan video dengan keterangan yang menyatakan bahwa video tersebut menunjukkan imigran Afrika terbunuh akibat tenggelam saat melintasi laut Mediterania.

Video tersebut merupakan peristiwa tahun 2014 di mana tubuh para pekerja migran ditemukan terdampar ke pantai setelah kecelakaan kapal di dekat pantai Libya.

Hampir 200 imigran diduga tenggelam setelah berupaya menyeberang ke daratan Eropa dengan sebuah kapal kecil.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Perusahaan Kaesang Dapat Rp 200 M untuk Pelatihan UKM?

Fakta beberapa negara buang jenazah pasien corona ke laut (Turnbackhoax.id)
Fakta beberapa negara buang jenazah pasien corona ke laut (Turnbackhoax.id)

Video serupa juga ditemukan di kanal YouTube milik Euronews dengan judul "Dozens of migrant bodies are washed ashore in Libya". Video tersebut diunggah pada 25 Agustus 2014.

Tak hanya itu, portal berita Daily Mail juga pernah memuat foto tentang kejadian yang sama pada 26 Agustus 2014. Dalam artikelnya disebutkan, mayat imigran asal Afrika itu ditemukan tersapu ke arah pantai, 30 mil sebelah timur Tripoli.

Hampir 200 imigran diduga tenggelam setelah berupaya menyeberang ke daratan Eropa dengan sebuah kapal kecil.

Fakta beberapa negara buang jenazah pasien corona ke laut (Turnbackhoax.id)
Cek Fakta beberapa negara buang jenazah pasien corona ke laut (Turnbackhoax.id)

Dikutip dari Thelogicalindian.com, ada beberapa kesamaan antara video yang diklaim dengan kejadian sebenarnya. Kesamaan tersebut dirangkum dalam beberapa poin.

Kesamaan pertama yang ditemukan yakni jaz hazmat berwarna sama yang digunakan oleh petugas. Kesamaan kedua yakni struktur garis pantai yang sama dan kesamaan ketiga adalah penempatan mayat di pantai.

Selain itu, tas mayat-mayat yang dibawa oleh petugas berwarna hitam juga sama seperti yang digunakan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil cek fakta dan penelusuran yang telah dilakukan, klaim yang menyebutkan beberapa negara membuang jenazah pasien covid-19 ke laut adalah tidak benar. Klaim tersebut masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan. (Suara.com/ Chyntia Sami Bhayangkara).

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak