25 Ribu Email WHO, NIH dan Gates Foundation Dicuri Neonazi

Kelompok pendukung Neonazi mencuri hampir 25 ribu kredensial email.

Dinar Surya Oktarini
Minggu, 26 April 2020 | 16:00 WIB
Ilustrasi hacker. (Pixabay/ Pete Linforth)

Ilustrasi hacker. (Pixabay/ Pete Linforth)

Hitekno.com - Hampir 25 ribu kredensial email milik Organisasi Kesehatan Dunoa (WHO), Institut Kesehatan Nasional (NIH), dan Gates Foundation dicuri oleh kelompok pendukung Neonazi, serta membajaknya untuk menyebarkan kampanye pelecehan sambil berbagi teori konspirasi COVID-19. 

Kejadian ini diketahui setelah SITE Intelligence Group, menemukan penumpukan data di seluruh email yang dicuri. Mereka menyebut, kebocoran keamanan ini merupakan upaya 'sayap kanan' untuk mempersenjatai pandemi Covid-19 dengan konspirasi yang provokatif.

Meskipun identitas pelaku peretas tidak berhasil diungkap, namun para ahli keamanan menemukan informasi tentang 4chan, sebuah papan pesan yang dikenal dengan konten yang penuh kebencian, serta Twitter dan saluran ekstremis sayap kanan pada aplikasi perpesanan Telegram.

Baca Juga: Terpopuler: Catatan Kuno Ungkap Kematian Manusia dan Viral Pria Simpan Lauk

Informasi yang dikumpulkan oleh peretas dan kelompok Neo Nazi diambil dengan tujuan berbagi teori konspirasi virus corona, termasuk menghubungkan HIV dengan Covid-19.

Dilansir laman Daily Mail, Minggu (24/4/2020), WHO telah mengonfirmasi bahwa alamat email yang terdaftar dalam sistem dan aplikasi eksternal diretas dan dipublikasikan, tetapi kata sandi telah diatur ulang untuk akun yang telah disusupi.

"Kemarin, pada 21 April, alamat email WHO yang terdaftar di sistem eksternal dan aplikasi diretas dan dipublikasikan," kata juru bicara WHO.

Baca Juga: Dipaksa Sujud, Aksi Bocah Ajarkan Salat Tarawih ke Mainannya Ini Kocak

Dari 6.835 alamat email yang dipublikasikan, terdapat 2.712 alamat email WHO, 457 di antaranya adalah alamat yang valid dan aktif.

"Tim keamanan siber WHO menjalankan program verifikasi untuk memeriksa alamat email dan kata sandi yang terbuka terhadap layanan otentikasi dan menemukan tidak ada satu pun dari 457 kredensial WHO yang dikompromikan," imbuhnya.

Sebagai tindakan pencegahan, kata sandi kredensial WHO kini telah disetel ulang untuk 457 pengguna akun yang alamat emailnya dibajak.

Baca Juga: Bug di Aplikasi Pesan Apple Membuat iPhone dan iPad Macet

Ilustrasi hacker. (pexels/Saksham Choudhary)
Ilustrasi hacker. (pexels/Saksham Choudhary)

Sementara itu, SITE mengatakan kepada Business Insider bahwa informasi tersebut digunakan oleh kelompok-kelompok ekstremis untuk menyebarkan teori informasi dan konspirasi yang salah tentang virus corona.

"Neo-Nazi dan supremasi kulit putih menerbitkan informasi secara agresif di berbagai platform online, menggunakannya untuk mempersenjatai pandemi Covid-19 dengan konspirasi mereka," kata Rita Katz, Direktur Eksekutif SITE.

Selain WHO, sebagian kecil kredensial email juga ditemukan di Gates Foundation, yayasan swasta kemanusiaan milik satu pendiri Microsoft Bill Gates yang belum lama ini menyumbang dana 150 juta dolar AS untuk penanggulangan Covid-19, dan di Universitas Kesehatan Internasional (NIH).(Suara.com/Tivan Rahmat)

Baca Juga: Bersama WHO, WhatsApp Rilis Stiker Bertema Physical Distancing

Berita Terkait
TERKINI

Jaringan internet yang ditawarkan HSPnet berkapasitas tinggi hingga 6 Tb/s....

internet | 10:48 WIB

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB
Tampilkan lebih banyak