CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona Bisa Mati karena Sinar Matahari?

Benarkah Virus Corona bisa mati hanya karena panas dari sinar Matahari?

Agung Pratnyawan
Kamis, 05 Maret 2020 | 08:00 WIB
Ilustrasi Matahari. (Pixabay)

Ilustrasi Matahari. (Pixabay)

Hitekno.com - Beredar sebuah pesan berantai lewat grup WhatsApp yang mengklaim virus corona bisa mati jika terkena sinar Matahari

Pesan ini menyebutkan kalau virus mematikan tersebut bisa mati jika berada di suhu 26-27 derajat Celcius atau hanya terkena sinar Matahari.

Narasi dari pesan tersebut berisi:

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Tes Virus Corona Sederhana Dalam 10 Detik?

"Teman sekelas keponakan laki-laki, lulus dengan gelar master, dan bekerja di Rumah Sakit Shenzhen. Dia dipindahkan ke Wuhan untuk mempelajari virus pneumonia baru. Dia baru saja menelepon dan meminta saya untuk memberi tahu semua kerabat dan teman saya bahwa jika pilek dan dahak terjadi selama pilek, tidak dapat disimpulkan bahwa itu adalah pneumonia coronavirus tipe baru. Karena coronavirus pneumonia adalah batuk kering tanpa pilek, ini adalah cara paling sederhana untuk mengidentifikasinya.

Tipe baru virus pneumonia koroner tidak tahan panas dan akan terbunuh dalam suhu 26-27 derajat. Karena itu, minumlah air panas untuk mencegah virus. Olahraga, Anda tidak akan terinfeksi virus. Jika Anda demam tinggi, tutupi selimut dan minumlah sup jahe untuk menambah energi panas tubuh tanpa perlu vaksin. Makan lebih banyak jahe, merica bawang putih, dan merica bisa menyelesaikannya. Kurangi makan yg manis, asam, dan asin, dan jangan pergi ke daerah cuaca dingin. Virus akan hilang sepenuhnya saat terkena sinar matahari."

Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Benarkah virus corona bisa mati pada suhu 26-27 derajat celcius dan menghilang sepenuhnya saat terkena sinar Matahari? Dibutuhkan cek fakta untuk pesan berantai ini.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Buku Novel dari Tahun 1981 Sudah Ramalkan Virus Corona?

Penjelasan.

Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Herawati Sudoyo menjelaskan bahwa belum ada penelitian mengenai virus corona yang bisa mati karena suhu.

Herawati menambahkan bahwa virus corona bisa mati pada suhu 56 derajat celsius selama 30 menit.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Jackie Chan Terinfeksi Virus Corona hingga Dikarantina?

Namun, kalau dikaitkan dengan virus yang hilang sepenuhnya dibawah sinar matahari, Herawati meragukannya.

Ia mengingatkan bahwa suhu di Indonesia tidak sampai 56 derajat celsius. Sinar ultraviolet pun tidak dapat menembus intensitas yang dibutuhkan untuk membunuh virus.

Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia juga menjelaskan bahwa lampu sinar ultraviolet sekalipun tidak mampu membunuh virus corona. Alih-alih membunuh virus corona, sinar ultraviolet malah akan menyebabkan iritasi kulit.

Baca Juga: Cek Fakta: Penampakan Kota Wuhan Merah Menyala, Tanda Kremasi Massal?

Kesimpulan

Kabar mengenai virus corona yang bisa mati sepenuhnya di bawah sinar Matahari tidak lah benar.

Konten tersebut termasuk kabar bohong atau hoaks yang masuk pada klasifikasi Fabricated Content atau konten palsu. 

Faktanya, virus corona kemungkinan bisa mati hanya pada suhu minimal 56 derajat Celcius yang tidak dapat di dapatkan pada suhu keseharian di Indonesia. 

Itulah hasil cek fakta dari pesan berantai yang mengklaim virus corona mati karena sinar Matahari yang ternaya tidak benar. Virus corona hanya mati pada suhu 56 derajat Celcius ke atas. (Suara.com/ Farah Nabilla).

Berita Terkait
TERKINI

Jaringan internet yang ditawarkan HSPnet berkapasitas tinggi hingga 6 Tb/s....

internet | 10:48 WIB

Intel juga mengumumkan jajaran sistem-sistem AI baru yang skalabel dan terbuka, produk-produk generasi berikutnya dan ko...

internet | 18:50 WIB

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB
Tampilkan lebih banyak