Virus Corona Mewabah, Ramai Pencurian Tisu Toilet Bukan Masker

Hitekno.com - Wabah Virus Corona COVID-19 membuat banyak orang memburu masker sebagai perlindungan dan pecegahan. Namun uniknya, tisu toilet juga ikutan diburu.

Diwartakan Soranews24, di Jepang tidak hanya terjadi kelangkaan masker wajah. Namun terjadi kelangkaan tisu toilet juga.

Bahkan netizen Jepang melaporkan berbagai macam pencurian tisu toilet merebak. Hal ini terlihat dari beberapa papan pengumuman di toilet umum.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, Netizen Cemas Harga Masker Tembus Rp 31 Juta

Tulis dalam pengumuman di toilet umum tersebut menyebutkan kalau terpaksa ditutup sementara karena kehabisan tisu.

Banyak warga Jepang dilaporkan memborong tisu toilet ketika wabah virus corona merebak. Hal ini diduga menimbulkan kepanikan membuat stok makin menipis.

Karena stok tisu di toko dan produsen mulai menipis, menimbulkan aksi pencurian di toilet umum. Tentu saja yang diincar adalah tisu toilet.

Baca Juga: Gokil, Harga Masker di Toko Online Dijual Ratusan Ribu Hingga Jutaan Rupiah

Dalam foto yang beredar di Twitter, nampak pengelola toilet sampai memasang rantai gembok untuk menjaga tisu toilet tidak dibawa kabur.

Bahkan sampai ada yang memberikan peringatan, bagi siapa yang kedapatan mencuri tisu toilet akan dilaporkan ke pihak kepolisian.

Perkelahian di Antrean Pembelian Masker

Baca Juga: Tak Hanya Sharp, Pabrik iPhone Foxconn Beralih Produksi Masker Bedah

Seperti diberitakan sebelumnya, sempat terjadi antrian panjang dalam pembelian masker di apotek Jepang. Bahkan sempat terjadi perkelahian.

Dilaporkan dua pasangan telah terlibat perkelahian ketika mengantre beli masker. Perkelahian ini terjadi sebelum apotek tersebut buka.

Dikutip HiTekno.com dari Yahoo Japan, perkelahian ini terjadi di distrik perbelanjaan Isezakicho, Yokohama, Jepang pada 25 Febaruari 2020.

Baca Juga: Siber Polisi Deteksi Adanya Indikasi Penimbunan Masker di Toko Online

Lalu kini tak hanya masker, Jepang juga dilaporkan mulai kekurangan stok tisu toilet semenjak virus corona COVID-19 merebak.