China Diduga Bungkam Warganya yang Sebarkan Informasi Sensitif Virus Corona

Warga China yang memberikan informasi mengenai virus corona media sosial mulai dibatasi oleh pemerintahnya.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 26 Februari 2020 | 16:45 WIB
Ilustrasi bungkam. (Pixabay/ Robin Higgins)

Ilustrasi bungkam. (Pixabay/ Robin Higgins)

Hitekno.com - Pemerintah China diduga mulai membatasi serta melacak warganya yang melaporkan isu terkini mengenai virus corona melalui Twitter dan WeChat. Segala hal yang dianggap sebagai "informasi negatif" akan berurusan langsung dengan pemerintah China.

Dikenal sebagai orang yang pertama kali melakukan "blow-up" terhadap keberadaan virus corona, dokter Li Wenliang memicu banyak reaksi dari netizen China.

Hashtag "Saya ingin kebebasan berbicara" menyebar di situs media sosial China, Weibo setelah kematian Li Wenliang karena terkena virus corona.

Baca Juga: Virus Corona Masih Meradang, Permintaan iPad di China Melonjak

NPR melaporkan bahwa 2 juta postingan langsung terhapus dari Weibo pada hari berikutnya.

Setelah diduga membungkam kebebasan berpendapat secara berkelompok, pemerintah China kini dituduh membungkam warganya secara individu ketika mereka menyebarkan informasi sensitif mengenai virus corona di Twitter atau WeChat.

Ilustrasi Twitter. (Pixabay/ edar)
Ilustrasi Twitter. (Pixabay/ edar)

Joshua Left, seorang pengusaha startup mobil otonom di Wuhan, China baru tiba di San Fransisco, AS pada pertengahan Januari untuk liburan.

Baca Juga: Ratusan Juta Belalang Berpotensi Mewabah di China, Ilmuwan Siapkan Zombie

Khawatir terhadap kondisi keluarganya yang mungkin tidak mendapatkan informasi tentang skala epidemi yang sedang berkembang, ia mulai membagikan informasi melalui akun WeChat.

Dilansir dari Vice, Joshua Left yang meminta untuk tidak disebutkan nama lengkap China-nya langsung merasakan keanehan.

Smartphone miliknya tiba-tiba menerima pesan peringatan bahwa seseorang di Shanghai sedang mencoba masuk ke akunnya.

Baca Juga: China Segera Bangun Stasiun Luar Angkasa Baru, Lebih Kecil dari ISS

Teman-temannya yang berada di China juga langsung serempak menanyakan di mana lokasinya sekarang termasuk nama hotel, nomor kamarnya, dan berapa nomor telepon di AS.

Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)
Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Ia menduga bahwa teman-temannya dipaksa oleh Kementerian Keamanan Negara dalam upaya untuk mengungkapkan lokasinya.

Tencent, perusahaan yang mengoperasikan WeChat, tidak menanggapi pertanyaan tentang insiden tersebut.

Baca Juga: Kehabisan Masker, Warga China Ini Sampai Memakai Kostum Jerapah

Twitter dilarang di China, sehingga banyak warga China menggunakan VPN untuk menembusnya.

Jiang Ming, seorang penduduk Kota Dongguan, China mencuitkan kritik pada 20 Januari 2020 terhadap tanggapan pemerintah China yang dianggap terlalu lama dalam merespon virus corona saat virus tersebut pertama kali muncul.

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Tak lama kemudian, para agen pemerintah langsung mengetuk pintu rumahnya.

Selama ditahan dan diinterogasi, Ming diberitahu bahwa kata "memusnahkan tirani" secara implisit dikategorikan sebagai penyerangan terhadap pemimpin negara.

Ming mengklaim bahwa ia dipaksa menandatangani surat yang menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengulangi "ancaman" yang ia buat.

Para analis dan pakar media sosial di Amerika Serikat banyak yang mengkritisi upaya pemerintah China dalam melakukan penyensoran berlebihan terhadap isu terbaru virus corona.

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak