CEO YouTube Larang Anaknya Nonton Video di YouTube, Kenapa?

CEO YouTube saja membatasi anaknya untuk menonton video YouTube, bagaimana dengan kamu?

Agung Pratnyawan
Selasa, 03 Desember 2019 | 15:48 WIB
CEO YouTube Susan Wojcicki. (Instagram/ susanwojcicki)

CEO YouTube Susan Wojcicki. (Instagram/ susanwojcicki)

Hitekno.com - Apakah kamu penonton video-video di YouTube? Bagaimana dengan anak-anak di sekitar kamu? Apakah merena penonton video YouTube juga?

Tahukah kamu, kalau CEO YouTube, Susan Wojcicki mengaku kalau melarang anak-anaknya untuk menonton video dari layanan berbagai video milik Google tersebut.

Pengakuan CEO YouTube itu disampaikannya dalam sesi wawancara dengan CBS akhir pekan kemarin.

Baca Juga: Tembus 20 Juta Subscribers, Ini Peringkat Channel YouTube Atta Halilintar

Susan Wojcicki mengatakan ia hanya mengizinkan putera-puterinya menonton video di aplikasi Youtube Kids, yang memang dirancang khusus untuk anak-anak. Itu pun, waktu menonton ia batasi.

"Saya mengizinkan anak-anak saya yang masih kecil untuk menggunakan Youtube Kids tetapi saya membatasi waktunya," kata Susan Wojcicki seperti dilansir dari CNBC.

"Menurut saya segala sesuatu yang berlebihan itu tidak bagus," lanjut dia.

Baca Juga: Tembus 20 Juta Subscriber, Segini Pendapatan Atta Halilintar dari YouTube

Youtube Kids merupakan aplikasi yang dirancang untuk anak-anak berusia di bahwa 13 tahun. Aplikasi itu berisi kumpulan video dan iklan ramah anak.

YouTube FanFest 2018. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)
YouTube FanFest 2018. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)

Meski diklaim ramah anak, Youtube Kids sempat memicu kontroversi karena beberapa videonya masih menayangkan konten-konten kekerasan.

Google sendiri akhirnya menyediakan beberapa fitur agar aplikasi itu bisa dikendalikan enuh oleh orang tua.

Baca Juga: Marak Prank Driver Ojol, Deretan Konten YouTube Ini Dihujat Netizen

Aplikasi Youtube sendiri juga bermasalah. Awal tahun 2019, Youtube mematikan fitur komentar pada puluhan juta video yang menampilkan anak-anak karena konten-konten tersebut diketahui dimanfaatkan oleh para paedofilia.

Pada September pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan denda sebesar 170 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,4 triliun atas Youtube, karena diduga mengumpulkan data pribadi anak-anak tanpa persetujuan atau izin dari orang tua mereka.

Jika CEO YouTube saja membatasi anaknya untuk menonton video YouTube, bagaimana dengan kamu? (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Ingat! Youtuber Tajir Harus Bayar Pajak, Atau Ini yang Terjadi

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak