Selama 2018, Kominfo Terima 733 Aduan Hoax yang Tersebar Lewat WhatsApp

Menkominfo telah bertemu perwakilan WhatsApp untuk membahasnya.

Agung Pratnyawan
Rabu, 23 Januari 2019 | 08:30 WIB
VP Public Policy & Communications WhatsApp, Victoria Grand (kiri) bertemu dengan Menkominfo Rudiantara (kanan). (dok. kominfo)

VP Public Policy & Communications WhatsApp, Victoria Grand (kiri) bertemu dengan Menkominfo Rudiantara (kanan). (dok. kominfo)

Hitekno.com - Tercatat sejak Agustus 2018 hingga 21 Januari 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo ) telah menerima aduan hoax yang tersebar melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Dalam kurun waktu tersebut, tercatat ada laporan 43 konten hoax yang tersebar melalui WhatsApp. Namun jika ditotal selama 2018, Kominfo paling banyak menerima aduan konten hoax sebanyak 733 laporan.

Sesuai hasil pemantauan Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika laporan terbanyak terjadi pada bulan Oktober 2018, yakni sebanyak 16 konten hoax yang disebarkan melalui platform WhatsApp. 

Baca Juga: Awasi Hoax dan Ujaran Kebencian di Internet, Bawaslu Gandeng Facebook

Pada bulan Agustus 2018 terdapat laporan 2 konten hoax, September 2018 ada 5 konten hoax, November 2018 sebanyak 8 laporan konten dan Desember 2018 sebanyak 10 laporan konten hoax.

Sementara  sampai pada 21 Januari 2019 terdapat 2 laporan konten hoax yang disebarkan melalui WhatsApp.

Aduan konten Hoax yang tersebar lewat WhatsApp. (Kominfo)
Aduan konten Hoax yang tersebar lewat WhatsApp. (Kominfo)

Rekapitulasi laporan per tahun

Baca Juga: Jabar Saber Hoaks, Cara Ridwan Kamil Lawan Hoax

Pengelolaan pengaduan konten negatif yang disebarkan melalui aplikasi pesan instan sudah dilakukan oleh Kementerian Kominfo sejak tahun 2016. 

Di tahun 2016 terdapat 14 aduan konten, dimana konten terbanyak yang dilaporkan adalah konten yang termasuk kategori separatisme dan organisasi yang berbahaya.

Pada tahun 2017, jumlah aduan meningkat menjadi 281 aduan. Adapun konten terbanyak dilaporkan adalah konten penipuan sebanyak 79 laporan.

Baca Juga: Kemakan Kabar Hoax di WhatsApp, Dua Orang di Meksiko Dibakar

Sementara di tahun 2018, sebanyak 1440 laporan yang berkaitan dengan konten negatif. Terbanyak kategori laporan adalah konten yang meresahkan atau hoax yaitu sebanyak 733 laporan.

Aduan konten Hoax yang tersebar lewat WhatsApp. (Kominfo)
Aduan konten Hoax yang tersebar lewat WhatsApp. (Kominfo)

Modus Viral

Menteri Komunikasi dan Informatika menegaskan perhatian pemerintah dalam menekan angka penyebaran hoax. Meskipun tidak bisa menjamin 100 persen hoax tidak akan tersebar. 

Baca Juga: Viral Restoran Vegetarian Sajikan Daging Manusia, Ternyata Hoax

''Tugas kita adalah mitigasi risiko. Bagaimana menekan penyebaran, membuat angkanya serendah mungkin,'' ungkap Rudiantara usai bertemu dengan  VP Public Policy & Communications WhatsApp, Victoria Grand di Kantor Kementerian Kominfo, Senin (21/01/2018) sore. 

Menteri Rudiantara menjelaskan modus penyebaran hoax menggunakan media sosial dan aplikasi pesan instan. 

''Modus penyebaran hoax menggunakan media sosial, posting dulu di FB, kemudian diviralkan melalui WA. Kemudian akun FB yang posting tadi dihapus. Ini yang kita perhatikan number of virality,'' papar Rudiantara dalam siaran pers Kominfo.

Oleh karena itu, Menteri Kominfo mengapresiasi kebijakan pembatasan meneruskan (forward) pesan hanya sampai lima kali dalam chat secara personal maupun komunikasi grup WhatsApp.

''Pembatasan itu membantu meminimalisir konten negatif dan hoax. Batasan jumlah forward bertujuan amat baik untuk mengurangi potensi viralnya hoax,'' ungkap Rudiantara.

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak