Tsunami Terjadi di Selat Sunda, Google Search Nyalakan Peringatan SOS

Pengguna Google bisa mendapatkan update lebih mudah.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Minggu, 23 Desember 2018 | 19:00 WIB
Google. (Pixabay/FirmBee)

Google. (Pixabay/FirmBee)

Hitekno.com - Bencana tsunami di Selat Sunda kemarin malam, Sabtu (22/12/2018) menerjang kawasan Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan.

Diduga penyebab tsunami kali ini adanya longsor yang terjadi di bawah laut, hal ini disampaikan oleh Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam akun Twitter pribadinya.

Musibah ini lantas menjadi perbincangan di dunia maya baik di Facebook dan Twitter.

Baca Juga: Seismometer, Alat Pengukur Getaran Tanah untuk Deteksi Gempa

Terkait hal ini Facebook mengaktifkan fitur khusus yang dapat membantu baik para korban bencana dan kerabat yang berada di lokasi tersebut.

Fitur Crisis Response. (Facebook)
Fitur Crisis Response. (Facebook)

Fitur ini bernama ''Crisis Response'', aksesnya pun sangat mudah. Pengguna hanya perlu memilih fitur ''Penanggulangan Krisis'' atau ''Crisis Response'', di halaman tersebut, pengguna bisa melihat beberapa bencana terbaru yang terjadi, termasuk tsunami yang terjadi di wilayah Banten tadi malam.

Setelah masuk dalam halaman tersebut, pilih postingan yang mengabarkan mengenai tsunami Selat Sunda di Indonesia.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Hari Ibu, Driver Ojol Lakukan Hal Sedih Ini

Tak hanya Facebook, Google Indonesia dalam cuitannya di Twitter resmi juga menyalakan peringatan SOS perihal bencana ini.

Google Indonesia dengan mudah menyediakan update terkini seputar tsunami yang terjadi di Selat Sunda.

Google nyalakan peringatan SOS. (Twitter/Google_IDN)
Google nyalakan peringatan SOS. (Twitter/Google_IDN)

Caranya cukup mudah, pengguna Google hanya perlu mengetik ''Tsunami Selat Sunda'' atau mengeceknya langsung di tautan yang disertakan Google di Twiiter resminya.

Baca Juga: Mengenal Longsor Bawah Laut, Penyebab Tsunami Dahsyat

Hingga kini, korban bencana tsunami terus bertambah, update terakhir di Twitter Sutopo Purwo Nugroho terdapat 168 orang dinyatakan meninggal dunia, 745 orang luka-luka, 30 orang hilang, 556 rumah rusak dan kerusakan fisik lainnya. Penanganan terus dilakukan. Evakuasi korban masih berlangsung.

Berita Terkait
Berita Terkini

Berbagai kemampuan ditawarkan ZohoCRM for Everyone....

internet | 15:09 WIB

Portofolio baru Dell ini dirancang untuk membantu meningkatkan produktivitas organisasi dan karyawan di Indonesia memasu...

internet | 14:41 WIB

Pinhome mengungkap banyak temuan menarik tentang harga rumah di kuartal 2 lalu....

internet | 15:52 WIB

Apa pentingnya penggunaan watermark remover untuk hapus watermark foto?...

internet | 18:55 WIB

Asia Tenggara Menunjukkan Kesadaran Keamanan Email Lebih Tinggi Dibanding Kawasan Berkembang Lainnya...

internet | 13:27 WIB