Ancaman Keamanan Siber dan Penyebab Kerugian Ekonomi di Indonesia

Menurut Haris, dengan batasan-batasan teknologi informasi yang semakin menghilang, penjahat siber akan menemukan sasaran baru untuk diserang.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Jum'at, 25 Mei 2018 | 17:35 WIB
Iceberg Siber/Microsoft

Iceberg Siber/Microsoft

Hitekno.com - Studi Frost & Sullivan yang diprakasai oleh Microsoft mengungkapkan potensi kerugian ekonomi di Indonesia karena insiden keamanan siber sudah setara dengan 3,7 persen jumlah total PDB di Indonesia.

Insiden keamanan siber ini selain merugikan finansial juga mengurangi kemampuan berbagai organisasi di Indonesia untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada di era ekonomi digital saat ini.

Namun, transformasi digital akan semakin genting dengan diumumkannya rencana kerja "Making Indonesia 4.0" oleh Presiden Joko Widodo dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Baca Juga: Perkuat Teknologi AI, Microsoft Akuisisi Semantic Machines

Hal ini tentu bisa menjadi hambatan bagi setiap perusahaan di Indonesia untuk dapat menyelaraskan strategi berdasarkan rencana kerja tersebut.

Dalam studi yang berjudul "Understanding the Cybersecurity Threat Landscape in Asia Pacific: Securing the Modern Enterprise in a Digital World", hampir setengah dari seluruh organisasi yang disurvei di Indonesia sudah mengalami insiden keamanan siber (22%).

"Ketika berbagai perusahaan kini menyambut peluang-peluang yang ditawarkan oleh komputasi awan dan mobile untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan mengoptimalkan operasi perusahaan, mereka menghadapi resiko-resiko baru" ungkap Haris Izmee, Direktur Utama Microsoft Indonesia.

Baca Juga: Microsoft Luncurkan Controller Xbox Khusus Difabel

Menurut Haris, dengan batasan-batasan Teknologi Informasi yang semakin menghilang, penjahat siber akan menemukan sasaran baru untuk diserang.

Kerugian Karena Insiden Keamanan Siber

Iceberg Siber/Microsoft

Baca Juga: Google Clips: Si Mungil dengan Kamera Cerdas Berteknologi AI

Sumber foto: Microsoft

Sebuah organisasi berskala besar di Indonesia kemungkinan dapat mengalami kerugian ekonomi yang 200 kali lebih besar dibandingkan dengan kerugian ekonomi rata-rata sebuah organisasi skala menengah.

Selain itu, serangan siber juga bisa menyebabkan kehilangan pekerjaan pada beragam fungsi tujuh dari sepuluh (69%) organisasi yang mengalami serangan selama 12 bulan terakhir.

Dalam penelitian ini, Frost & Sullivan menciptakan model kerugian ekonomi berdasarkan data ekonomi makro dan hasil analisa dari responden survei.

Model tersebut dibagi menjadi tiga jenis kerugian, antara lain Direct, Indirect, dan Induced.

Dalam model direct, kerugian finansial berhubungan langsung dengan serangan keamanan siber, termasuk kerugian produktivitas, denda, biaya perbaikan, dan lain-lain.

Berbeda model direct, beda juga model indirect yang kerugian peluang bagi perusahaan seperti hubungan baik dengan pelanggan karena kehilangan reputasi.

Sedangkan induced, dampak serangan siber ada pada ekosistem dan ekonomi yang lebih luas, seperti menurunnya jumlah pengeluaran pelanggan dan perusahaan.

"Meskipun kerugian langsung serangan siber merupakan yang paling nyata, hal tersebut hanya seperti ujung puncak gunung es (iceberg), ada banyak kerugian-kerugian tersembunyi lainnya yang harus kita pertimbangkan dari sisi indirect dan induced, dan berbagai kerugian yang sering diabaikan." ungkap Hazmi Yusof, Managing Director Frost & Sullivan Malaysia dan SVP Frost & Sullivan Asia-Pacific.

Ancaman Siber Utama dan Celah dalam Strategi Keamanan Siber di Indonesia

Meskipun serangan siber sangat tinggi seperti ransomware, dan berhasil menunjukan bahwa banyak perusahaan yang sudah mengalami serangan keamanan siber, Eksfiltrasi Data yang merupakan kekhawatiran terbesar dengan dampak besar dan waktu perbaikan yang lama.

Selain ancaman dari luar, riset ini juga menunjukan adanya celah utama dalam pendekatan keamanan siber organisasi pada saat melindungi kekayaan digital.

Di antaranya adalah keamanan menjadi sebuah renungan baru yang dipikirkan, menciptakan sebuah lingkungan kompleks, dan kekurangan strategi keamanan siber.

"Lingkungan ancaman yang selalu berubah merupakan tantangan, namun banyak cara untuk menjadi lebih efektif dengan menggunakan perpaduan yang tepat antara teknologi modern strategi dan keahlian," tambah Tony Seno Hartono, National ology Officer of Microsoft Indonesia.

Microsoft membantu memperdayakan bisnis di Indonesia untuk memanfaatkan transformasi digital dengan membantu menggunakan teknologi yang tersedia secara aman dan melalui platform produk dan jasa yang aman, serta dipadukan dengan keahlian yang unik dan kemitraan industri yang luas.

Microsoft di Indonesia bekerja sama dengan lima penyedia pusat data lokal, Telkom Telstra, CBN, VibiCloud, Visionet, dan Datacomm untuk menghadirkan sebuah platform hybrid cloud yang memampukan bisnis di Indonesia lebih optimal.

Artificial Intelligence (AI): Garda Terdepan dalam Pertahanan Keamanan Siber

Iceberg Siber/Microsoft

Sumber foto: Pixabay

AI kini menjadi sebuah lawan yang tangguh bagi serangan siber karena kemampuannya untuk mendeteksi dan bertindak terhadap berbagai ancaman.

Hal ini juga diungkapkan pada "Making Indonesia 4.0".

Kemampuan AI untuk menganalisa dan merespon secara cepat dengan jumlah yang sangat banyak ini semakin diperlukan di dunia dengan frekuensi dan skala secarangan siber yang semakin meningkat.

Arsitektur keamanan siber yang didorong oleh AI akan menjadi lebih pintar dan diperlengkapi dengan kemampuan untuk memperkuat sistem keamanan sebelum masalah muncul.

Hal tersebut juga mampu memberi kemampuan bagi perusahaan untuk menyelesaikan setiap tugas seperti mengidentifikasi serangan siber, menghilangkan ancaman berbahaya dan memberbaiki bugs, lebih cepat dari manusia, serta membuatnya menjadi elemen yang semakin dibutuhkan untuk strategi keamanan siber setiap perusahaan.

Rekomendasi Melindungi Perusahaan Modern dalam Dunia Digital

Untuk membantu organisasi agar bertahan dari serangan siber dan infeksi malware, berikut enam cara terbaik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertahanan.

Dengan memposisikan keamanan siber sebagai sebuah penggerak transformasi digital, terus berinvestasi dengan memperkuat dasar-dasar keamanan, memilih platform awan yang konsisten dan aman, memaksimalkan keterampilan dan peralatan dengan menggunakan peralatan terintegrasi terbaik.

Selain itu, dengan melakukan penilaian, pemeriksaan, dan kepatuhan berkala serta memaksimalkan penggunaan AI dan otomasi untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas.

Hitekno.com/Amelia Prisilia

Berita Terkait
TERKINI

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB

Di tengah tingginya frekuensi insiden keamanan siber di Indonesia, hanya 53 persen yang siap untuk mencegah insiden ters...

internet | 07:25 WIB

Berikut adalah beberapa kata kunci yang perlu kita pahami, agar kita dapat lebih mengenali istilah AI....

internet | 09:45 WIB

Nokia Bell Labs mendemonstrasikan teknologi proof-of-concept ini untuk pertama kalinya....

internet | 08:53 WIB
Tampilkan lebih banyak