3 Alasan Logis Anak Gamer yang Lebih Memilih ML daripada AoV

Hitekno.com - Kalian ngaku anak gamer?

Kalian ada di kubu mana sekarang? Ada di kubu Mobile Legend atau AOV nih?

Nyatanya banyak gamer yang memilih Mobile Legend daripada AOV lho. 

Pasalnya, banyak pengguna game MOBA di forum internet yang sering mengumpat atau mencela sesama pengguna game MOBA lainnya.

Padahal jika dicari tahu lebih lanjut mereka punya alasan di balik pilihannya masing-masing.

Yuk kita cari tahu kenapa Mobile Legend banyak dimainkan ketimbang AOV, ini tiga alasan logis yang kalian perlu tahu.

1. Banyak Komunitas

Sumber foto: mobilelegend.com

Game Mobile Legend telah dimainkan lebih dari 100 juta pengguna Android dibandingkan dengan Arena of Valor yang hanya sekitar 5 juta pengguna.

Baca Juga: Pakai Item Lifesteal ini, Dijamin Susah Mati di Mobile legends

Hal itu membuat Mobile Legend unggul dari segi komunitas serta tutorial game yang menyediakannya.

Di pencarian Youtube saja, Mobile Legend menghasilkan 5.650.000 hasil dibandingkan dengan AoV yang meraih 680.000 hasil pencarian.

Ketenaran Mobile Legend membuat youtuber yang menyediakan konten khusus gamenya menghasilkan banyak uang.

2. Hero yang Bervariasi

Sumber foto: Youtube

Meski hero Aov juga banyak yang bervariasi, namun Mobile Legend pandai mengambil player di tiap negara.

Mereka menyediakan hero khusus di masing-masing negara sebagai bentuk penghargaan.

Seperti Hero Gatotkaca yang diambil dari negara Indonesia, Lapu-lapu pahlawan asli filipina, Yi Sun-shin dari China dan lain-lain.

3. Minim Spesifikasi

Sumber foto: advandigital.com

Spesifikasi yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi untuk memainkan Mobile Legend.

Smartphone dengan RAM 1 GB masih kuat untuk memainkan ML.

Sedangkan Arena of Valor yang mempunyai grafis cukup bagus memerlukan spesifikasi yang tidak sedikit juga untuk memainkannya.

Hal ini menjadi kelemahan sekaligus keunggulan Mobile Legend.

Pemilik smartphone murah pun dapat ikut menikmati game ML.

Maka tak Heran penggunanya mencapai lebih dari 100 juta.

Hitekno.com/Rezza Dwi Rachmanta