Ditemukan Lubang Hitam Hantu, Susah Payah Dideteksi

Berbekal pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble, akhirnya lubang hitam hantu ini terdeteksi.

Agung Pratnyawan
Selasa, 15 Februari 2022 | 16:29 WIB
Teleskop Hubble. (NASA)

Teleskop Hubble. (NASA)

Hitekno.com - Para astronom telah menemukan lubang hitam lain yang susah untuk dideteksi. Karenanya mereka menamai sebagai lubang hitam hantu.

Hampir mustahil tak dideteksi apalagi dilihat, akhirnya para ilmuwan dan astronom berhasil mengetahui keberadaanya di luar angkasa sana.

Penemuan lubang hitam hantu ini adalah kali pertamanya dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengukur Lubang Hitam Supermasif, Ini Penjelasan Astronom

Para ilmuwan tertarik mempelajari lubang hitam karena objek tersebut dapat memberi informasi tentang cara bagaimana bintang mati.

Dengan mengukur massa lubang hitam, umat manusia dapat belajar tentang apa yang terjadi di saat-saat terakhir bintang.

Meskipun lubang hitam secara definisi tidak terlihat, tetapi objek ini mampu "melahap cahaya".

Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Deteksi Cahaya dari Sisi Lain Lubang Hitam

Para astronom dapat mendeteksinya melalui cara lubang hitam berinteraksi dengan objek lain berkat gravitasinya yang kuat.

Tetapi, ada banyak lubang hitam jahat yang melayang di luar angkasa tanpa berinteraksi dengan apa pun, sehingga sangat sulit bagi para astronom untuk mendeteksinya.

Itu akan menjadi masalah karena jika para ahli tidak bisa mendeteksi lubang hitam yang terisolasi, maka umat manusia tidak bisa belajar tentang bagaimana lubang hitam itu terbentuk dan kematian bintang asalnya.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Tabrakan Tiga Galaksi Bisa Picu Kemunculan Dua Lubang Hitam

Untuk menemukan lubang hitam yang tidak terlihat seperti hantu seperti itu, tim ilmuwan harus menggabungkan dua jenis pengamatan yang berbeda selama beberapa tahun.

Teleskop Hubble. (NASA)
Teleskop Hubble. (NASA)

Dilansir dari Live Science, Selasa (15/2/2022), studi ini menjanjikan cara baru untuk menemukan kelas lubang hitam terisolasi yang sebelumnya sulit dipahami.

Tim menggabungkan dua jenis pengamatan lensa gravitasi dalam pencarian lubang hitam hantu.

Baca Juga: Ditemukan Lubang Hitam Unicorn, Menurut Ilmuwan Terdekat dari Bumi

Itu dimulai ketika para ahli melihat cahaya dari bintang jauh tiba-tiba membesar, membuatnya tampak lebih terang sebelum kembali normal.

Namun, para ilmuwan tidak dapat melihat objek di latar depan.

Itu menunjukkan bahwa objek tersebut mungkin satu-satunya lubang hitam, sesuatu yang belum terlihat sebelumnya. Tetapi, objek itu juga bisa menjadi bintang yang redup.

Untuk mencari tahu apakah itu lubang hitam atau bintang redup, para ilmuwan menggunakan jenis pengamatan lensa gravitasi kedua.

Para ahli berulang kali mengambil gambar Hubble selama enam tahun, mengukur seberapa jauh bintang itu bergerak.

Pada akhirnya, tim menemukan massa dan jarak objek. Massa objek sekitar tujuh kali massa Matahari dan terletak sekitar 5.000 tahun cahaya.

Dengan massa sebesar itu, seharusnya bintang mampu terlihat oleh pengamatan manusia.

Karena tidak terlihat, para ilmuwan menyimpulkannya sebagai lubang hitam yang terisolasi.

Melakukan observasi intens menggunakan observatorium seperti Hubble, tidaklah mudah.

Para astronom berharap dapat menggunakan teleskop tingkat tinggi di masa depan untuk menemukan lebih banyak lubang hitam hantu.

Itulah penemuan lubang hitam hantu, yang dideteksi oleh ilmuwan dan astronom dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak