Soal Penampakan UFO, Pentagon: Tak Ada Bukit Pesawat Luar Angkasa Alien

Lebih dari 120 insiden selama dua dekade diperiksa, namun belum ada bukti alien.

Agung Pratnyawan
Minggu, 06 Juni 2021 | 12:30 WIB
Ilustrasi UFO. (Pixabay)

Ilustrasi UFO. (Pixabay)

Hitekno.com - Penampakan UFO telah menjadi buruan banyak orang, termasuk beberapa rekaman yang sempat beredar belum lama ini. Hingga menjadi perdebatan, apakah objek misterius ini adalah pesawat luar angkasa alien atau bukan.

Namun dalam laporan baru dari pejabat intelijen AS, diklaim kalau tidak ada bukti keberadaan objek misterius terbang atau UFO yang berasal dari luar Bumi.

Meskipun begitu, menurutnya, benda-benda itu juga bukan teknologi buatan Amerika.

Baca Juga: Penasaran, Barack Obama Ternyata Ingin Tahu Kebenaran UFO

Lalu, Apa itu UFO?

Sulit untuk mengatakan dengan pasti karena banyak penjelasan yang paling mungkin, misalnya balon cuaca atau eksperimen udara lainnya, bertentangan dengan kecepatan atau kemampuan manuver objek yang tidak biasa.

Dilansir laman Livescience, mengutip The New York Times, Minggu (6/6/2021), pejabat senior administrasi Pentagon yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan, penilaian lain dari penampakan yang tidak dapat dijelaskan dimasukkan dalam dokumen Pentagon yang telah lama ditunggu-tunggu tentang UFO.

Baca Juga: Dikonfirmasi Pentagon, Objek Diduga UFO Mengelilingi Kapal Perang AS

Laporan tersebut dijadwalkan untuk dipresentasikan ke Kongres pada 25 Juni mendatang dan sebagian besar kemudian akan tersedia untuk umum.

Penampakan UFO. [YouTube/Jeremy Corbell]
Penampakan UFO. [YouTube/Jeremy Corbell]

The New York Time mengutip bahwa pemerintah merahasiakan bagian dari laporan tersebut, meskipun bagian dari dokumen ini tidak akan berisi bukti yang menyimpulkan bahwa fenomena tersebut adalah pesawat ruang angkasa asing.

Dalam laporan tersebut, para pejabat memeriksa lebih dari 120 insiden yang menggambarkan UFO, yang berlangsung selama dua dekade. Banyak dari penampakan ini melibatkan personel Angkatan Laut AS.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Video UFO Terbang dan Terjung ke Laut Diungkap ke Publik

Satu penjelasan yang mungkin untuk beberapa UFO ini adalah pesawat misterius itu adalah contoh teknologi hipersonik yang dikembangkan di China atau Rusia.

Pada 21 Desember 2020, Komite Intelijen Senat AS memberi direktur intelijen nasional dan menteri pertahanan 180 hari, untuk membuat laporan tentang UFO yang mendokumentasikan penampakan dan mengusulkan standar baru untuk merekam dan menafsirkan insiden semacam itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, pilot Angkatan Laut AS menangkap dan membagikan rekaman objek misterius yang tampaknya terbang dengan kecepatan hipersonik tanpa alat penggerak yang terlihat.

Baca Juga: Menghilang di Laut California, Rekaman Benda Diduga UFO Bikin Geger Publik

Radar kapal perang AS menangkap objek yang diduga sebagai UFO. (Twitter/ @JeremyCorbell)
Radar kapal perang AS menangkap objek yang diduga sebagai UFO. (Twitter/ @JeremyCorbell)

National Archives Foundation menuliskan bahwa rekaman ini menghidupkan kembali daya tarik lama Amerika dengan UFO yang dipicu pada 1947 oleh desas-desus tentang "piring terbang" yang terlihat di wilayah udara AS dan peluncuran berikutnya dari Buku Biru Proyek Penyelidikan UFO Angkatan Udara AS.

Baru-baru ini, pada 14 Mei, seorang pembuat film yang memproduksi film dokumenter UFO membagikan cuplikan UFO berbentuk bola yang difoto dan difilmkan oleh Angkatan Laut AS, saat melayang di atas lautan dan kemudian menyelam di bawah ombak.

Seorang juru bicara Pentagon mengonfirmasi bahwa personel Angkatan Laut AS memang menangkap rekaman itu tetapi tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang objek tersebut.

Pembahasan bukti penampakan UFO masih jadi perbincangan ramai, namun belum ada bukti kalau objek misterius ini adalah pesawat luar angkasa alien. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak