Waduh, PBB Ungkap Drone Militer Serang Manusia Tanpa Instruksi

Pesawat tak berawak militer mungkin menyerang manusia untuk pertama kalinya.

Dinar Surya Oktarini
Selasa, 01 Juni 2021 | 16:15 WIB
Ilustrasi Drone pengiriman barang. (Pixabay/pieonane)

Ilustrasi Drone pengiriman barang. (Pixabay/pieonane)

Hitekno.com - Belum lama ini Dewan Keamanan PBB mengungkap sebuah drone milter menyerang manusia untuk pertama kalinya tanpa adanya instruksi. 

Laporan yang diterbitkan pada Maret itu mengklaim bahwa drone AI bernama Kargu-2 quadcopter yang diproduksi oleh perusahaan teknologi militer Turki STM, menyerang tentara Libya.

Laporan setebal 548 halaman oleh Panel Pakar Dewan Keamanan PBB di Libya, belum menyelidiki secara rinci apakah ada korban akibat insiden tersebut.

Baca Juga: Tokopedia Dorong Digitalisasi UMKM Home and Living Hadapi Pandemi

Tapi hal ini menimbulkan pertanyaan tentang upaya global atas pelarangan robot otonom.

Sepanjang 2021, Pemerintah Kesepakatan Nasional yang diakui PBB mendorong Pasukan Afiliasi Haftar (HAF), kembali dari ibu kota Libya, Tripoli, dan pesawat tak berawak itu mungkin telah beroperasi sejak Januari 2020.

"Konvoi logistik dan HAF yang mundur kemudian diburu dari jarak jauh oleh kendaraan udara tempur tak berawak atau sistem senjata otonom yang mematikan seperti STM Kargu-2," tulis PBB.

Baca Juga: Potret Nasi Ayam Geprek Rp 2.000, Netizen: Kapan Kenyangnya?

Drone STM Kargu. [STM]
Drone STM Kargu. [STM]

Menurut STM, Kargu adalah drone yang menggunakan klasifikasi objek berbasis pembelajaran mesin untuk memilih dan melibatkan target.

Drone itu juga memiliki kemampuan berkerumun dan memungkinkan 20 drone bekerja bersama.

"Sistem senjata otonom yang mematikan diprogram untuk menyerang target tanpa memerlukan konektivitas data antara operator dan amunisi," tambah PBB, dikutip Independent, Selasa (1/6/2021).

Baca Juga: TikTok Luncurkan Sabtu Belanja Lokal Untuk Bantu UKM Indonesia

Banyak peneliti robotika dan AI di masa lalu, termasuk Elon Musk, dan beberapa tokoh terkemuka lainnya seperti Stephen Hawking, telah menyerukan larangan senjata otonom ofensif, seperti senjata yang berpotensi mencari dan membunuh orang tertentu berdasarkan pemrograman.

Ahli memperingatkan bahwa kumpulan data yang digunakan untuk melatih robot pembunuh otonom ini, tidak cukup kuat dan sistem kecerdasan buatan (AI) dapat mempelajari pelajaran yang salah. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Belanja Online Tergiur Drone Murah, Barang yang Datang Malah Bikin Syok

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak