Sukses Ambil Sampel Bulan, China Resmi Ungkap Penampakannya

Ternyata begini wujud sampel Bulan yang diperoleh China.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 27 Februari 2021 | 06:00 WIB
Ilustrasi Bulan purnama langka di tahun 2017. (NASA)

Ilustrasi Bulan purnama langka di tahun 2017. (NASA)

Hitekno.com - China telah sukses mengambil sampel Bulan dengan misi Chang'e 5 yang telah kembali ke Bumi. Negara ini pun secara resmi mengungkap penampakannya.

Setelah pertemuan antara presiden China, perwakilan tim misi Chang'e 5 ini membagikan bagaimana wujud dari sampel Bulan yang berhasil mereka dapatkan.

Kapsul Chang'e 5 sebelumnya kembali ke Bumi dengan membawa sampel batuan Bulan seberat 1,7 kilogram yang dikumpulkan dari Oceanus Procellarum pada 16 Desember.

Baca Juga: Teliti Kawah Terbesar di Bulan, Ilmuwan Ungkap Rahasia Ini

Sekarang, China telah merilis gambar yang diperkirakan para ilmuwan akan menjadi sampel Bulan termuda sejauh ini. Sampel dari misi tersebut juga akan dipamerkan kepada publik pada Maret.

Gambar-gambar penampakan batuan Bulan itu dirilis saat Presiden Xi Jinping berkunjung dan memberi selamat kepada lima ilmuwan dan insinyur misi Chang'e 5 di Great Hall of the People di Beijing, Senin (22/2/2021).

Gambar tersebut mengungkapkan bahwa sampel mengandung butiran gelap dan bahan halus serta kaca basaltik yang dihasilkan oleh vulkanisme Bulan.

Baca Juga: Teliti Sisi Jauh Bulan, Misi Penjelajah China Temukan Batuan Aneh Ini

China sebelumnya menyatakan keterbukaannya untuk berbagi porsi sampel dengan ilmuwan di seluruh dunia. Pada Januari, Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) menerbitkan prosedur untuk meminta akses ke sampel.

Penampakan sampel Bulan. [Twitter]
Penampakan sampel Bulan. [Twitter]

Selain itu, dalam pameran yang akan diadakan di Museum Nasional China, publik juga akan mendapat kesempatan melihat beberapa bahan yang tak ternilai di dalam wadah yang terbuat dari kristal buatan, dan berbentuk seperti wadah anggur ritual perunggu.

Wadah yang memiliki tinggi 38,44 sentimeter dan lebar 22,89 sentimeter itu dirancang dengan sejumlah referensi kosmik.

Baca Juga: Tak Hanya AS dengan NASA, Turki Juga Siapkan Misi Kirim Astronot ke Bulan

Angka metrik itu sesuai dengan jarak Bumi-Bulan rata-rata, yaitu 384.400 kilometer dan 22,89 hari perjalanan selama misi Chang'e 5.

Dilansir dari Space.com, Jumat (26/2/2021), sampel tersebut disimpan di dalam ruang hampa di tengah kristal, yang melambangkan Bulan, sementara peta China terletak di bawahnya.

Dalam kunjungan presiden, Xi menyatakan bahwa keberhasilan Chang'e 5 menandai akhir dari tiga langkah awal program eksplorasi Bulan China, yang terdiri dari pengorbit, pendarat, dan pengambilan sampel Bulan.

Baca Juga: Bulan Purnama Akan Muncul Tepat di Atas Ka'bah, Kapan?

Chang'e-5. [NASA]
Chang'e-5. [NASA]

Pemimpin China itu juga menekankan pentingnya memulai fase keempat dari program eksplorasi Bulan. China saat ini sedang merencanakan misi pengembalian sampel baru bernama Chang'e 6.

Misi tersebut akan menargetkan kutub selatan Bulan dan diprediksi akan diluncurkan sekitar tahun 2024. Di sisi lain, misi Chang'e 7 dan 8 masing-masing akan mencakup pendarat, penjelajah, satelit relay, dan pengorbit serta akan mencoba berbagai uji sains dan teknologi.

Misi eksplorasi Bulan ini juga tampaknya menarik minat negara lain. Rusia baru-baru ini menyatakan niatnya untuk menandatangani nota kesepahaman dengan China untuk bekerja sama dalam mendirikan stasiun penelitian Bulan internasional.

Itulah penampakan sampel Bulan yang berhasil didapatkan China dalam misi Chang'e 5. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak