Tips Dapatkan Jodoh Secara Ilmiah, Ternyata Bukan Fokus pada Orangnya

Kepribadian seseorang pada bio di aplikasi kencan ternyata tak begitu berpengaruh dalam menata hubungan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 29 Juli 2020 | 06:30 WIB
Ilustrasi jodoh. (Pixabay/ Free-Photos)

Ilustrasi jodoh. (Pixabay/ Free-Photos)

Hitekno.com - Bagi setiap orang yang masih lajang, mencari jodoh atau pasangan bisa menjadi sebuah kesulitan tersendiri. Ilmuwan ini menyiratkan tips mencari jodoh atau mempertahankan hubungan berdasarkan penelitian ilmiah.

Hasilnya, berfokus pada "orang" ternyata tidak sepenting dalam membangun hubungan yang sehat.

Seringkali kita berupaya keras dalam menyampaikan kepribadian melalui bio di aplikasi kencan (atau mungkin menilai orang lain melalui bio tersebut).

Baca Juga: Mirip Rubah, Anjing Spesies Baru di Pegunungan Papua Kejutkan Ilmuwan

Ternyata, berdasarkan penelitian ini, hal tersebut belum tentu berguna dalam mempertahankan hubungan dengan pasangan kita di masa depan.

Ilmuwan menemukan bahwa ada sesuatu yang jauh lebih penting dibandingkan kepribadian kita atau kepribadian pasangan dalam hal menumbuhkan hubungan yang bahagia.

Ilustrasi cinta. (Pixabay/ Photo Mix)
Ilustrasi cinta. (Pixabay/ Photo Mix)

Ternyata, prediktor kualitas hubungan yang paling kuat adalah karakteristik dari hubungan itu sendiri.

Baca Juga: Bisa Diletakkan di Atas Kumbang, Ilmuwan Ciptakan Kamera Super Mini

Karakteristik yang dimaksud merupakan dinamika hubungan yang kamu bangun dengan pasangannmu sendiri.

Ini menurut sebuah analisis terhadap 11.196 pasangan yang diperoleh dari 43 penelitian.

Pada permulaan hubungan, karakteristik terkait-hubungan cenderung menjelaskan sekitar 45 persen perbedaan dalam kepuasan hubungan.

Baca Juga: Ilmuwan: Medan Magnet Bumi Bergeser 10 Kali Lebih Cepat dari Perkiraan

Karakter yang dilaporkan aktor (atau kepribadian Anda sendiri) dapat menyebabkan 19 persen perbedaan.

Ilustrasi jodoh. (Pixabay/ Free-Photos)
Ilustrasi jodoh. (Pixabay/ Free-Photos)

Sebaliknya, kepribadian pasangan mungkin hanya menyumbang sekitar 5 persen dari kepuasan hubungan itu.

Seiring waktu, perkiraan menjadi lebih kecil, tetapi hierarki tetap sama, yaitu karakteristik hubungan mengalahkan yang individual.

Baca Juga: Ilmuwan Pecahkan Misteri Tentang "Ular Terbang", Ini Rahasia di Baliknya

Studi ini telah diterbitkan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Dikutip dari Inverse, Samantha Joel, penulis utama penelitian dan direktur Relationships Decision Lab di Western University menjelaskan bahwa penelitian mengerucut pada sebuah kesimpulan kuat.

"Sungguh, itu menunjukkan bahwa orang yang kita pilih tidak sepenting hubungan yang kita bangun. Dinamika yang Anda bangun dengan seseorang (norma bersama, lelucon, pengalaman bersama) jauh lebih berharga dibandingkan individu terpisah yang membentuk hubungan itu," kata Dr. Samantha Joel.

Ilustrasi mempertahankan hubungan. (Pixabay/ Free-Photos)
Ilustrasi mempertahankan hubungan. (Pixabay/ Free-Photos)

Untuk membangun ikatan, kita diharapkan tidak fokus kepada "orangnya" melainkan sikap kita untuk membentuk hubungan yang sehat.

Karakteristik individu termasuk atribut seperti pendapatan, kepuasan dengan kehidupan, usia, atau empati, di antara banyak lainnya.

Sementara karakteristik hubungan meliputi hal-hal seperti persepsi kepuasan pasangan, kasih sayang, dinamika kekuatan, atau kepuasan seksual.

Ilmuwan tersebut menyarankan bahwa tips mencari jodoh bukan tentang menemukan pasangan yang sempurna atau mungkin mengubah kepribadian pasangan saat ini, tetapi lebih ke arah membangun hubungan yang sehat itu sendiri.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak