Lebih Besar dari Manusia, Kalajengking Raksasa Pernah Hidup di Australia

Kalajengking laut raksasa punya panjang tubuh hingga 2,5 meter.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 07 Juli 2020 | 18:45 WIB
Ilustrasi kalajengking raksasa. (Pixabay/ skeeze)

Ilustrasi kalajengking raksasa. (Pixabay/ skeeze)

Hitekno.com - Banyak orang yang menyangka bahwa kalajengking jumbo mungkin hanya hidup di gurun atau lahan tandus. Tak selamanya benar, ilmuwan menemukan bahwa seekor kalajengking laut raksasa pernah hidup jutaan tahun lalu.

Pada era modern, Australia dikenal sebagai habitat unik bagi laba-laba dan ular yang mematikan.

Jauh sebelum itu, perairan Australia ternyata juga menyimpan makhluk kuno yang disebut ilmuwan sebagai "kalajengking laut raksasa".

Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Lihat Hujan Meteor Parseid di Jakarta?

Penelitian mengenai kalajengking laut kuno ini telah diterbitkan di jurnal Gondwana Research.

Seperti namanya, kalajengking laut raksasa berukuran sangat besar dengan panjang mencapai 2,5 meter.

Ilustrasi fosil kalajengking laut. (Jurnal Gondwana Research)
Ilustrasi fosil kalajengking laut. (Jurnal Gondwana Research)

Ilustrasi yang dibuat mengungkapkan bahwa ukuran manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan kalajengking kuno ini.

Baca Juga: Fosil Kalajengking Tertua di Dunia Ditemukan, Bisa Hidup di Dalam Air

Dikenal sebagai Eurypterida, hewan buas ini adalah predator laut terbesar mirip kalajengking yang pernah muncul dalam catatan fosil.

Mereka diyakini sebagai nenek moyang kalajengking modern dan arakhnida lainnya.

Hidup selama Era Paleozoikum (541 hingga 252 juta tahun lalu), makhluk yang sekarang punah ini sangat bervariasi ukurannya, dengan beberapa tidak lebih dari beberapa inci panjangnya.

Baca Juga: Kelihatannya Kalem, Ternyata Ikan Ini Doyan Makan Kalajengking dan Kelabang

Dilansir dari IFLScience, Ilmuwan menyelidiki beberapa makhluk kuno yang diyakini hidup pada superbenua Gondwana (sisa-sisanya kini membentuk Australia, Selandia Baru, India, Antartika, dan beberapa bagian Afrika dan Amerika Selatan).

Mereka menganalisis setiap spesimen yang dapat mereka temukan di Museum Australia.

Perbandingan kalajengking raksasa dengan manusia. (IFLScience)
Perbandingan kalajengking raksasa dengan manusia. (IFLScience)

Dengan melakukan itu, mereka menemukan bahwa laut di sekitar Australia dulunya penuh dengan kelajengking laut.

Baca Juga: Bernilai Ratusan Miliar, Ini 5 Fakta Racun Kalajengking

Sebagian besar dari kalajengking masuk dalam famili Pterygotidae, yang terdiri dari semua spesies terbesar, termasuk Jaekelopterus rhenaniae.

Total enam kelompok berbeda dari Eurypterida ditemukan, dengan spesimen lengkap hanya berukuran panjang 5,7 sentimeter.

Namun fakta bahwa sebagian besar kalajengking laut adalah dari varietas raksasa mungkin dapat diharapkan mengingat para peneliti mencatat bahwa hanya yang terbesar dan terkuat yang akan dapat menyebar ke Gondwana.

Spesies yang paling terkenal adalah Jaekelopterus rhenaniae di mana hewan kuno ini memiliki capit sepanjang 46 sentimeter dan panjang tubuh hingga 2,5 meter.

Era Paleozoikum merupakan saat terjadinya perkembangan besar kehidupan di Bumi, di mana terdapat kemunculan arthropoda, ikan, dan moluska pertama.

Itu berakhir dengan peristiwa kepunahan Permian-Triassic yang mengakibatkan 95 persen dari semua organisme langsung mati.

Penelitian mengenai kalajengking laut raksasa ini menjadi bukti bahwa terdapat makhluk kuno unik yang pernah berlomba menjadi predator puncak pada puluhan hingga ratusan juta yang lalu.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak