Bernilai Ratusan Miliar, Ini 5 Fakta Racun Kalajengking

Pernyataan Presiden RI Joko Widodo menjadi viral, setelah menyatakan menjual racun kalajengking akan membuat seseorang menjadi kaya.

Tinwarotul Fatonah | Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 04 Mei 2018 | 16:37 WIB
Racun Kalajengking/Sia Magazine

Racun Kalajengking/Sia Magazine

Hitekno.com - Belakangan ini netizen dibuat heboh dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo, yang menyatakan menjual racun kalajengking akan membuat seseorang menjadi kaya.

Banyak peneliti yang memang meneliti racun kalajengking tersebut, namun karena keterbatasan bahan untuk diteliti maka penelitian tersebut memakan waktu yang sangat lama. 

Kira-kira apa saja ya manfaat racun kalajengking dan fakta menarik mengenai racun dari hewan ini.

Baca Juga: 4 Alat Inovasi Kecantikan Ini Bikin Kamu Makin Cantik

Yuk kita simak ulasannya bersama.

1. Racun paling mahal

Sumber foto: findatop
Sumber foto: findatop

Seperti yang dikutip dari Beyondtype1.org harga jual racun kalajengking sekitar US$39 juta per galon atau sekitar Rp 543 miliar lebih yang isi per galonnya 3,7 liter.

Baca Juga: Euforia Avengers, Asus Luncurkan VivoBook S410 Edisi Khusus

Harga tersebut jauh lebih mahal dibandingkan dengan racun king cobra dari Thailand yang dinilai sekitar US$153 ribu atau sekitar Rp2,1 miliar.

2. Menjadi objek penelitian untuk obat baru

Sumber foto: Tehran Times
Sumber foto: Tehran Times

Racun kalajengking ini ternyata sangat bermanfaat untuk dunia medis lho, yakni.

Baca Juga: Hero Dota 2 Ini Memiliki Asal Usul Nama yang Unik, Sudah Tahu?

Protein dari racun kalajengking menunjukkan aktivitas anti mikroba, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan tambahan untuk obat antibiotik.

Sejumlah Penelitian tersebut juga menunjukkan sifat anti malaria.

Racun yang diperoleh dari kalajengking biru yang dikenal dengan Vidatox ini menunjukkan aktivitas anti kanker yang dapat melawan berbagai jenis kanker.

Peneliti racun kalajengking untuk mengembangkan obat penghilang rasa sakit.

Selain itu, racun kalajengking ini memiliki protein khusus yang mampu menekan sistem imunitas manusia.

Memungkinkan digunakan untuk sebagai obat penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, seperti rematik, lupus, radang, usus.

3. Cara 'memerah' racun kalajengking

Sumber foto: FMP
Sumber foto: FMP

Rata-rata satu ekor kalajengking hanya mampu menghasilkan 0.006 hingga 2 mg racun saja.

Proses memerah racun dari hewan yang satu ini cukup sulit, bahkan dapat membahayakan nyawa saat melakukannya.

Berikut beberapa cara untuk mendapatkan racun kalajengking, yakni.

Menusuk kelenjar racun kalajengking dengan melakukan pembedahan perut.

Namun teknik ini kurang efektif karena dapat menyakiti binatang.

Cara kedua menstimulasi perut kalajengking dengan listrik untuk melepaskan racun.

Dengan cara ini dianggap dapat menghasilkan racun dalam jumlah yang besar.

Terakhir, para peneliti telah berhasil mengembangkan robot untuk mengesktrak racun kalajengking.

Robot ini dapat dioperasikan satu orang baik di laboratorium maupun di lapangan.

4. Jangka waktu hidupnya cukup lama

Kalajengking/amazonaws.com
Kalajengking/amazonaws.com

Beberapa hewan lain yang sejenis memiliki kehidupan yang relatif dan singkat.

Banyak serangga yang hanya hidup beberapa minggu atau beberapa bulan saja.

Namun kalajengking, termasuk dalam hewan dengan rentang hidup yang lama.

Kalajengking dapat hidup selama 2 samapi 10 tahun lho apabila berada pada alam liar.

Di penangkaran, hewan ini bisa hidup lebih lama hingga 25 tahun.

5. Kalajengking merupakan fosil hidup

Bernilai Ratusan Miliar, Ini 5 Fakta Racun Kalajengking - 5
Sumber foto: commons.wikimedia.org

Ternyata kalajengking sudah hidup di bumi sejak 300 juta tahun lalu.

Dilansir dari Thoughtco.com, kalajengking purba tidak mengalami banyak perubahan dibandingkan kalajengking modern.

Bahkan kalajengking pertama kemungkinan memiliki insang dan tinggal di laut.

Hitekno.com/Dinar Surya Oktarini

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak