Jangan Sampai Terlewat, Ini 5 Fenomena Langit Juli 2020

Banyak kejadian yang nantinya tidak akan terulang tiap bulan. Karena itu, sayang untuk dilewatkan.

Agung Pratnyawan
Kamis, 02 Juli 2020 | 13:14 WIB
Ilustrasi Supermoon atau Bulan Purnama. (Pixabay)

Ilustrasi Supermoon atau Bulan Purnama. (Pixabay)

Hitekno.com - Banyak fenomena langit yang terjadi tiap bulannya, entah bisa terlihat secara langsung atau butuh bantuan alat. Termasuk Juli 2020 ini, banyak kejadian yang sayang untuk dilewatkan.

Setidaknya ada 5 fenomena lagit yang diprediksi akan terjadi pada Juli 2020. Dari bulan purnama dengan sejumlah aktivitas planet lainnya.

Banyak kejadian yang nantinya tidak akan terulang tiap bulan. Karena itu, sayang untuk dilewatkan.

Baca Juga: Fenomena Aneh, Ada Hujan Berlian di Planet Neptunus dan Uranus

Dilansir dari In The Sky, Kamis (2/7/2020), berikut ini lima peristiwa langit yang akan terjadi pada Juli 2020:

1. Aphelion Bumi

Aphelion Bumi. [In the Sky]
Aphelion Bumi. [In the Sky]

Aphelion merupakan jarak terjauh Bumi dengan Matahari. Aphelion kali ini terjadi pada 4 Juli 2020. Jarak Bumi dari Matahari akan mencapai sekitar 1,02 AU atau sekitar 152,1 juta kilometer.

Baca Juga: Siap-siap, 5 Fenomena Langit Paling Menakjubkan Ini Terjadi di Juni 2020

Jarak terdekat (perihelion) dan jarak terjauh (aphelion) dapat terjadi karena jarak Bumi dan Matahari beragam sekitar 3 persen sepanjang tahun yang disebabkan orbitnya yang sedikit berbentuk oval, mengikuti jalur yang disebut elips.

Secara teknis, ini akan membuat Matahari tampak lebih kecil di langit daripada hari-hari lainnya dalam setahun dan Bumi hanya akan menerima radiasi paling sedikit dari Matahari. Tetapi, perbedaan ukuran diameter Matahari hanya berubah sebesar 3 persen membuatnya hampir tidak berdampak pada apapun, terutama cuaca.

2. Konjungsi Bulan Purnama dengan Jupiter

Baca Juga: Terasa Lebih Panas, Fenomena Ini yang Tengah Terjadi Menurut BMKG

Konjungsi Bulan Purnama dengan Jupiter Juli. [In the Sky]
Konjungsi Bulan Purnama dengan Jupiter Juli. [In the Sky]

Pada 5 Juli, Bulan Purnama akan berkonjungsi dengan planet terbesar di tata surya. Dalam pandangan Bumi, kedua objek langit itu akan berada pada jarak 4 derajat satu sama lain dan akan terus mendekat mencapai 1 derajat pada 6 Juli dini hari.

Fase Bulan Purnama akan terjadi pada pukul 11.44 WIB. Kedua objek tersebut dapat diamati dengan mata telanjang. Namun, untuk mengamati kedua objek ini dengan jelas, pengamat membutuhkan alat bantu seperti teleskop.

3. Konjungsi Bulan dengan Saturnus

Baca Juga: NASA: Matahari Lockdown Fenomena Alam Biasa, Tak Bikin Bumi Beku

Konjungsi Bulan dengan Saturnus Juli. [In the Sky]
Konjungsi Bulan dengan Saturnus Juli. [In the Sky]

Setelah melakukan pendekatan dengan planet raksasa, Bulan akan melakukan pendekatan lainnya dengan planet bercincin pada 6 Juli mendatang. Kedua objek langit tersebut akan berada pada jarak 2 derajat satu sama lain.

Pengamatan dapat dilakukan mulai pukul 19.24 WIB ketika keduanya berada di ketinggian 7 derajat di atas cakrawala timur. Keduanya, akan mencapai titik tertinggi pada 01.03 dini hari dengan ketinggian 75 derajat di atas cakrawala selatan dan menghilang saat fajar sekitar pukul 05.51 WIB.

Kedua objek dapat diamati dengan mata telanjang, tetapi jika pengamat ingin melihat dengan jelas cincin Saturnus, pengamat membutuhkan alat bantu seperti teleskop.

4. Jupiter di titik oposisi

Jupiter di titik oposisi. [In the Sky]
Jupiter di titik oposisi. [In the Sky]

Jupiter akan bersebrangan dengan Matahari pada 14 Juli 2020. Oposisi dalam astronomi merupakan fenomena yang terjadi pada planet-planet yang berada di luar orbit Bumi dalam hal mengeliling Matahari.

Saat mencapai titik oposisi, planet tersebut berada di sisi yang bersebrangan dengan Matahari. Artinya, Matahari, Bumi, dan planet tersebut berada di garis lurus pada bidang tata surya.

Oposisi Jupiter ini pun membuat planet raksasa tersebut berada pada jarak terdekatnya dari Bumi, sekitar 4,14 AU atau 619,3 juta kilometer.

Waktu mengamati Jupiter bisa dimulai pada pukul 18.21 WIB dengan titik tertinggi di langit pada 23.57 WIB ketika Jupiter berada pada ketinggian 74 derajat di atas cakrawala selatan.

5. Pendekatan Bulan, Venus, Aldebaran

Pendekatan Bulan, Venus, Aldebaran. [In the Sky]
Pendekatan Bulan, Venus, Aldebaran. [In the Sky]

Bulan akan melakukan pendekatan dengan Venus pada 17 Juli. Keduanya akan berada pada jarak 3 derajat satu sama lain. Keduanya akan terletak di rasi bintang Taurus.

Tak hanya itu, kedua objek langit tersebut juga akan melakukan pendekatan dengan Aldebaran, bintang paling terang dalam rasi Taurus.

Pengamat dapat mengamatinya mulai pukul 03.05 WIB dini hari dengan ketinggian 37 derajat di atas cakrawala timur laut sebelum menghilang saat fajar sekitar pada 05.51 WIB.

Itulah kejadian atau fenomena langit yang diprediksi akan terjadi pada Juli 2020 ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak