Fenomena Aneh, Ada Hujan Berlian di Planet Neptunus dan Uranus

Bukti eksperimental bahwa fenomena aneh tersebut mungkin benar-benar terjadi telah dilaporkan dalam Nature Communication.

Dinar Surya Oktarini
Selasa, 30 Juni 2020 | 19:28 WIB
Ilustrasi berlian. (pixabay/Colin00b)

Ilustrasi berlian. (pixabay/Colin00b)

Hitekno.com - Dikenal sebagai planet es raksasa, Planet Neptunus dan Uranus memiliki reaksi fisik yang luar biasa karena di bawah permukaanya yang dingin, suhu serta tekanannya yang tinggi.

Bahkan, para ilmuwan percaya bahwa berlian dapat terbentuk dan turun sebagai hujan di dalam planet-planet ini.

Bukti eksperimental bahwa fenomena aneh tersebut mungkin benar-benar terjadi telah dilaporkan dalam Nature Communication. Para ilmuwan menggunakan SLAC (National Accelerator Laboratory DoE AS) Linac Coherent Light Sourc (LCLS), untuk mempelajari bagaimana suatu hidrokarbon akan berperilaku di bawah tekanan dan temperatur yang diprediksi 10.000 kilometer di dalam Neptunus.

Baca Juga: 5 Hal Unik Pengguna Twitter Indonesia, Kamu Termasuk?

Di dalam sana, di mana tekanannya sekitar 1,5 juta atmosfer dan suhunya 4.730 derajat Celcius, hidrokarbon berpisah dalam unsur-unsur karbon dan hidrogen. Tes laboratorium menunjukkan bahwa setidaknya seperempat dari gugus karbon bersama dan dalam kelompok itu, karbon berubah menjadi susunan paling kokoh, yaitu berlian.

"Penelitian ini memberikan data tentang fenomena yang sangat sulit untuk dimodelkan secara kompuasi, 'ketidakmampuan' dari dua elemen atau bagaimana elemen itu menggabungkan ketika dicampur," ucap Mike Dunne, Direktur LCLS, seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (30/6/2020).

Planet Neptunus. [Shutterstock]
Planet Neptunus. [Shutterstock]

Penulis utama penelitian Dr Dominik Kraus dari Helmholtz-Zentrum Dresden-Rossendorf mengatakan bahwa hal ini menunjukkan karbon hampir secara eksklusif membentuk berlian ketika terpisah dan tidak mengambil bentuk transisi cairan.

Baca Juga: Berhadiah Rp 501 Juta, NASA Gelar Lomba Desain Toilet di Bulan

Hujan berlian di Neptunus dan Uranus memainkan peran penting dalam keseimbangan energi internal planet-planet tersebut. Berlian yang baru terbentuk akan tenggelam, menghasilkan panas saat perlahan-lahan bergesekan dengan material padat di sekitarnya. Ini akan memungkinkan planet-planet tersebut untuk menjaga interior menjadi hangat.

Penelitian ini dapat membantu para ilmuwan untuk memahami planet-planet tersebut, serta planet serupa yang dapat ditemukan di luar tata surya dengan teknik yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikembangkan lebih jauh.

Penelitian tersebut bisa membantu ilmuwan untuk memahami planet, serta planet serupa yang dapat ditemukan di luar tata surya dengan teknik yang digunakan dalam penelitian serta dapat dikembangkan. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Terpopuler: Realme C11 Dirilis dan Timelapse Aktivitas Matahari

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak