Apakah Benar Ilmuwan NASA Menemukan Dunia Paralel? Ini Faktanya

Spekulasi teori tentang dunia paralel ini berhembus pada sebuah penelitian di Antartika.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 24 Mei 2020 | 10:00 WIB
Ilustrasi dunia paralel. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Ilustrasi dunia paralel. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Hitekno.com - Jika kamu merupakan pecinta film fiksi ilmiah, maka berita online yang dipublikasikan akhir-akhir ini mungkin akan membuat kamu tercengang. Ya, dalam publikasi sebuah tabloid online ilmiah, disebutkan bahwa ilmuwan NASA telah menemukan dunia paralel.

Dunia itu disebutkan mirip dengan alam semesta kita namun memiliki waktu yang berjalan mundur, atau bisa dibilang sebagai "dunia cermin".

Hal tersebut merupakan kabar baik bagi pecinta fiksi ilmiah mengingat alam semesta paralel merupakan imajinasi tertinggi bagi fenomena alam semesta yang belum terpecahkan.

Baca Juga: Bentuk Koloni di Mars, Ilmuwan Berencana Mengubah DNA Manusia

Namun kabar buruknya, sang ilmuwan yang terlibat dari penelitian menjelaskan bahwa mereka belum mempunyai bukti yang kuat dan menyatakan bahwa publikasi online yang mengagetkan itu "mengada-ada".

Semua publikasi dari media atau akun fanspage sains bersumber pada artikel dari New Scientist di tanggal 08 April 2020 berjudul "We may have spotted a parallel universe going backwards in time (Kita mungkin telah menemukan alam semesta paralel di mana waktu berjalan mundur)".

Publikasi yang menyatakan bahwa ilmuwan menemukan dunia paralel. (NewScientist)
Publikasi yang menyatakan bahwa ilmuwan menemukan dunia paralel. (NewScientist)

Spekulasi dunia paralel berasal pada temuan dari Antena Transien Impulsif Antartica atau ANITA.

Baca Juga: Terinspirasi dari Burung Merak, Ilmuwan Siapkan Sensor Pintar Masa Depan

Itu adalah sebuah eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan yang didukung dengan pendanaan NASA.

Penelitian melibatkan berbagai antena radio yang menempel pada balon helium. Balon akan terbang di atas lapisan es Antartika setinggi 37.000 meter (4 kali lipat lebih tinggi dari penerbangan komersial).

Pada ketinggian itu, antena dapat "mendengarkan" kosmos dan mendeteksi partikel berenergi tinggi, yang dikenal sebagai neutrino. Partikel berenegi tinggi ini terus-menerus membombardir planet Bumi.

Baca Juga: Gokil, Parasit Baru Ini Ditemukan Ilmuwan Berkat Unggahan di Twitter

Partikel-partikel tersebut bukan ancaman bagi kita mengingat beberapa penelitian menyebutkan bahwa 100 triliun neutrino melewati tubuh kita setiap detik.

Mereka jarang berinteraksi dengan materi. Tetapi jika mereka menabrak atom, mereka menghasilkan hujan partikel sekunder yang dapat kita deteksi di mana itu memungkinkan kita untuk menyelidiki dari mana mereka berasal di alam semesta.

Ilustrasi alam semesta paralel. (Pixabay/ Gerd Altmann)
Ilustrasi alam semesta paralel. (Pixabay/ Gerd Altmann)

ANITA mendeteksi neutrino yang masuk dari luar angkasa dan bertabrakan dengan materi di lapisan es Antartika.

Baca Juga: Gletser di Alaska Mencair, Ilmuwan Prediksi Bisa Picu Tsunami

Selama bertahun-tahun, ANITA telah mendeteksi beberapa peristiwa "anomali".

Alih-alih neutrino berenergi tinggi mengalir dari luar angkasa, mereka tampaknya datang dari sudut yang aneh, melalui bagian dalam Bumi, sebelum mengenai detektor.

Penemuan di atas masih belum bisa dijelaskan oleh para ilmuwan fisika saat ini.

Oleh sebab itu kemudian muncul sebuah info yang menyatakan bahwa "NASA mengungkap bukti alam semesta paralel yang aneh".

Dilansir dari CNet, Peter Gorham, peneliti utama ANITA mengatakan bahwa beberapa media online menghasilkan hal-hal yang tidak bertanggung jawab dan "hanya mengada-ada tentang diri saya dan percobaan mereka".

"Kami telah menemukan sejumlah kecil anomali dalam data kami, dan begitu kami telah menghabiskan semua penjelasan yang mungkin dalam Model Standar fisika, pada saat itulah kami pertimbangkan ide-ide lain untuk mendorong batas itu. Kita belum benar-benar sampai sana, tentu belum sampai pada titik di mana alam semesta paralel ditemukan," kata Gorham kepada ScienceAlert.

Eksperimen ANITA memang mencengangkan karena ilmuwan NASA mencari partikel "hantu" yang melewati sebagian besar materi.

Itu pasti mendeteksi sesuatu yang tidak biasa dan tidak terduga.

Ada banyak teori alternatif lain yang tidak diungkapkan, seperti gagasan es Antartika itu sendiri yang dapat memunculkan peristiwa aneh ini.

Pat Scott, seorang ahli fenomenologi astropartikel di University of Queensland mengungkapkan bahwa gagasan es Antartika masuk akal dan masih banyak teori lain yang dapat menjelaskan pendeteksian ANITA yang anomali.

"Tidak ada yang membuatnya menjadi pendeteksian alam semesta paralel," kata Pat Scott.

Melihat fenomena di atas, penulis CNet, Jackson Ryan, mengingatkan kita bahwa ada baiknya apabila kita menengok pepatah dari astronom terkenal, Carl Sagan.

Pepatah astronom itu menyebutkan bahwa "Klaim luar biasa membutuhkan bukti luar biasa pula".

Sejauh ini, kita memang mempunyai teori yang luar biasa, namun sayangnya kita belum memiliki bukti luar biasa untuk mendukungnya.

Ilmuwan lain menyoroti bahwa kemunculan isu dunia paralel merupakan semacam frustasi karena sejauh ini kita masih belum memiliki hal-hal lain sebagai bukti.

Meski begitu, sudah terungkap bahwa ilmuwan dari eksperimen NASA sendiri menolak bahwa "dunia paralel" sudah kita temukan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak