Lebih dari 120 Tahun, Ilmuwan Temukan 600 Bir Beracun

Bir ini tidak boleh dikonsumsi karena kandungan timbalnya sangat tinggi.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 30 Maret 2020 | 07:00 WIB
Lebih dari 600 bir beracun ditemukan oleh ilmuwan. (Archaeological Services WYAS)

Lebih dari 600 bir beracun ditemukan oleh ilmuwan. (Archaeological Services WYAS)

Hitekno.com - Para peneliti dan arkeolog di Leeds, Inggris menemukan lebih dari 600 botol bir beracun pada sebuah lokasi yang diyakini sebagai bekas tempat pembuatan bir kuno era Victoria. Ditumpuk rapi di bawah tangga ruang bawah tanah, ilmuwan menemukan bahwa bir tersebut mengandung konsentrasi timbal yang berbahaya.

Botol-botol bir itu ditemukan di bawah sisa-sisa bekas Scarborough Castle Inn, di ruang bawah tanah Tetley Brewery.

Sebagai referensi, Tetle Brewery adalah sebuah tempat pembuatan bir kuno Inggris yang didirikan pada tahun 1822.

Baca Juga: Senjata Viking Berusia 4 Ribu Tahun Ditemukan, Ilmuwan: Mereka Mengimpornya

Ilmuwan yang tergabung dalam Archaeological Services WYAS meneliti lebih dalam kandungan bir berumur lebih dari 120 tahun itu.

Tempat pembuatan bir Tetley sendiri sudah ada sejak era Victoria, tetapi situs itu sendiri sudah ada sejak Abad Pertengahan Inggris.

Ratusan botol bir beracun ditemukan pada ruangan kuno bawah tanah di Leeds, Inggris. (Archaeological Services WYAS)
Ratusan botol bir beracun ditemukan pada ruangan kuno bawah tanah di Leeds, Inggris. (Archaeological Services WYAS)

Menurut keterangan dari akun Facebook Archaeological Services WYAS, awalnya peneliti mengasumsikan bahwa botol-botol tersebut terkandung bir jahe (ginger beer).

Baca Juga: Suku Kuno Ini Gemar Memakan Ular Berbisa Hidup-hidup , Ritualnya Ngeri

Namun setelah diteliti lebih dalam, itu bukan bir jahe seperti dugaan sebelumnya, melainkan bir yang sebenarnya.

Cukup mengagetkan, bir tersebut mengandung kadar timbal tinggi.

Botol-botol bir beracun ini diprediksi oleh ilmuwan berasal dari tahun 1880-an.

Baca Juga: Struktur Dinding Berusia 8 Ribu Tahun Ini Ungkap Kejayaan Suku Kuno

Itu berarti botol bir beracun tersebut telah berumur setidaknya 140 tahun.

Ilmuwan meneliti kandungan dari bir beracun kuno. (Facebook/ Archaeological Services WYAS)
Ilmuwan meneliti kandungan dari bir beracun kuno. (Facebook/ Archaeological Services WYAS)

Dilansir dari Gizmodo, penelitian menemukan bahwa bir mempunyai pH 5,07 (menunjukkan tingkat keasaman) dan kandungan alkohol 3 persen, sehinga termasuk bir ringan.

Konsentrasi timbal diukur pada 0,13 mg/l, yang jauh di atas tingkat maksimum yang dapat diterima sebesar 0,01 mg/l (standar WHO).

Baca Juga: Penuh Misteri, Ditemukan Makam Kapal Viking di Norwegia

"Bir ini akan merusak kesehatan. Kami menduga ini adalah hasil dari air yang berasal dari pipa timbal," kata peneliti yang tergabung dalam Archaeological Services WYAS.

Tempat penggalian yang dipercaya sebagai situs kuno sejak Abad Pertengah di Inggris. (Archaeological Services WYAS)
Tempat penggalian yang dipercaya sebagai situs kuno sejak Abad Pertengah di Inggris. (Archaeological Services WYAS)

Pipa timbal paling sering digunakan di Inggris selama era Victoria , namun kini sudah tidak digunakan dalam mengalirkan air minum seiring kesadaran bahaya timbal yang meningkat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menjelaskan bahwa kelebihan konsumsi timbal pada anak-anak dapat menyebabkan masalah perilaku dan pembelajaran, IQ rendah, hiperaktif, pertumbuhan melambat, dan anemia.

Pada orang dewasa, konsumsi timbal melebih batas aman menyebabkan masalah kardiovaskular, melemahnya ginjal, dan masalah kesuburan pada wanita dan pria.

Ratusan bir beracun ini tidak akan dikonsumsi dan hanya akan dipajang sebagai peninggalan sejarah di lokasi bekas pabrik Tetley Brewery.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak