Ilmuwan Temukan Gabungan Bintang dengan Bentuk Ini, Supernova?

Diberi nama WDJ0551 + 4135, objek ini memiliki atmosfer yang kaya akan karbon.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia

Posted: Kamis, 05 Maret 2020 | 20:30 WIB
Ilustrasi supernova. (NASA)

Ilustrasi supernova. (NASA)

Hitekno.com - Para ilmuwan belum lama ini mendapati penemuan mengejutkan yaitu gabungan bintang dengan bentuk yang mirip manusia salju. Penelitian lalu dilakukan, banyak yang menyebut jika fenomena ini merupakan supernova.

Penemuan ini disebut-sebut belum pernah didapati sebelumnya. Namun, gabungan bintang ini jauh lebih masif dari Matahari dengan ukuran dua pertiga dari diameter Bumi.

Mengutip dari BBC, objek yang merupakan hasil penggabungan dua bintang putih ini cukup berbahaya saat meledak karena dapat menyebabkan supernova dengan kekuatan yang cukup kuat.

Ilmuwan menjelaskan bahwa penemuan ini cukup unik karena akan membantu memahami lebih jauh mengenai proses terjadinya gabungan bintang semacam ini.

Sebelum nantinya menjadi supernova, para ilmuwan ingin melakukan pengamatan mendalam untuk mengetahui bagaimana sistem bintang akan mencapai tahap supernova.

Gabungan bintang dengan bentuk boneka salju. (UNIVERSITY OF WARWICK)
Gabungan bintang dengan bentuk boneka salju. (UNIVERSITY OF WARWICK)

Sejauh ini, nantinya objek putih yang merupakan gabungan bintang akan memiliki sifat seperti Matahari diujung masa hidupnya ketika seluru nuklir telah habis terpakai.

Objek tersebut nantinya akan kehilangan atmosfer dan meninggalkan inti yang sangat panas.

Atom-atom yang lebih berat dari atmosfer nanti akan tenggelam. Sedangkan yang ringan akan tetap berada di permukaan ini dengan atmosfer hidrogen yang masih murni.

Ilustrasi galaksi. (pixabay/skeeze)
Ilustrasi galaksi. (pixabay/skeeze)

Namun, ada yang cukup unik dengan objek satu ini. Diberi nama WDJ0551 + 4135, objek ini memiliki atmosfer yang kaya akan karbon.

Karena keunikannya ini, penelitian mendalam mengenai gabungan bintang yang berbentuk bonek salju ini akan terus diteliti sebelum kemudian akan menjadi supernova dan melepaskan kekuatan yang cukup besar.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, Satelit NASA ungkap Polusi Udara China Menurun Drastis

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB