Jadi Mesin Hidup Pertama di Dunia, DNA Katak Ini "Dirakit" Lewat Komputer

Mesin hidup pertama di dunia ini ditakutkan bisa menjadi "Terminator" di masa depan.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 16 Januari 2020 | 20:45 WIB
DNA katak buatan super komputer dan AI ini menjadi mesin hidup pertama di dunia. (YouTube/ University of Vermont)

DNA katak buatan super komputer dan AI ini menjadi mesin hidup pertama di dunia. (YouTube/ University of Vermont)

Hitekno.com - Para ilmuwan baru saja melakukan terobosan penting dalam membuat "mesin hidup" pertama di dunia. Mereka menggunakan algoritma super komputer dan AI untuk mengembangkan suatu organisme yang terbuat dari 100 persen DNA katak.

Sel dari embrio katak diambil oleh ilmuwan dan ditumbuhkan kembali menjadi organisme baru yang berevolusi dengan algoritma komputer.

Hasil percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan telah berhasil sehingga para peneliti menyebutnya sebagai "living machine" atau mesin hidup pertama di dunia.

Baca Juga: Ilmuwan Ciptakan Robot Hasil Kloningan Manusia, Kok Makin Serem Ya?

Sel induk asli berasal dari katak pencakar Afrika dengan nama ilmiah Xenopus laevis.

Ilmuwan menemamai sel itu dengan sebutan Xenobots. Sel tersebut hanya berupa gumpalan kecil berukuran 0,04 inci atau 1 milimeter.

Xenobots dibuat dari sel induk kata pencakar Afrika. (Wikipedia/ KENPEI)
Xenobots dibuat dari sel induk kata pencakar Afrika. (Wikipedia/ KENPEI)

Xenobots terbuat dari jaringan hidup yang dirakit oleh para ahli biologi dan menjadi tubuh tersendiri yang dirancang oleh model komputer.

Baca Juga: Mengenal Emma, Robot Seks Pintar yang Bisa Bernapas

Organisme ini dapat bergerak secara independen dan kolektif, dapat menyembuhkan luka sendiri, dan bertahan selama berminggu-minggu.

Xenobots berpotensi dapat digunakan untuk mengangkut zat obat-obatan di dalam tubuh pasien.

Tak hanya itu, di masa depan, Xenobots atau mesin hidup pertama di dunia dapat digunakan untuk mencari kontaminasi sel radioaktif, mengumpulkan mikroplastik yang mencemari samudera, dan menjelajah pembuluh arteri untuk pengobatan ultra modern.

Baca Juga: Sensor Bagian Dada Robot, Tretan Muslim: Lebay, KPI Tegor Dong!

Mesin hidup ini dikembangkan oleh tim ilmuwan dari University of Vermont yang berada di Vermont dan Tufs University yang berada di Massachusetts, Amerika Serikat.

Xenobots merupakan mesin hidup yang diprogram menggunakan komputer. (YouTube/ University of Vermont)
Xenobots merupakan mesin hidup yang diprogram menggunakan komputer. (YouTube/ University of Vermont)

Joshua Bongard, ilmuwan komputer sekaligus ahli robotik di University of Vermont menjelaskan bahwa Xenobots bukanlah robot tradisional biasa.

"Mereka bukan robot tradisional atau spesies hewan yang kita kenal. Ini kelas artefak baru, organisme hidup yang dapat diprogram," kata Bongard dikutip dari Live Science.

Baca Juga: Imut, Robot Bebek Ini Bantu Petani Bersihkan Sawah dari Gulma

Algoritma dan sistem AI dalam super komputer membentuk evolusi Xenobots.

Mereka tumbuh dari sel induk menjadi gumpalan jaringan beberapa ratus sel yang bergerak dalam pulsa yang dihasilkan oleh jaringan otot jantung Xenobots.

Ketika ilmuwan memotong robot yang hidup menjadi hampir setengahnya, sel-sel dari Xenobots secara otomatis menutup kembali tubuhnya.

Banyak orang menghubungkan penemuan ilmuwan ini dengan cikal bakal terjadinya film fiksi ilmiah Terminator di dunia nyata.

Namun, ilmuwan menampiknya dan menyatakan bahwa itu adalah ketakutan yang tidak masuk akal.

Bentuk organik sederhana seperti Xenobots dapat mengarah ke penemuan yang bermanfaat dan membantu manusia di masa depan.

Mesin hidup pertama di dunia diklaim ilmuwan tidak akan mengarah pada Terminator sehingga Xenobots hanya akan digunakan untuk kepentingan pengobatan atau penelitian ilmiah.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak