Diduga NASA Punya Bukti Kehidupan di Mars Sejak 1976, Tapi Kenapa Diam?

Ilmuwan senior yang pernah tergabung di proyek penelitian bersama NASA ini mengungkapkan fakta mengejutkan!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 17 Oktober 2019 | 07:00 WIB
Ilustrasi planet Mars. (NASA)

Ilustrasi planet Mars. (NASA)

Hitekno.com - Lander (robot pendarat) bernama Viking yang dikirim ke Mars lebih dari 40 tahun lalu diduga membawa bukti kehidupan di Mars. Seorang ilmuwan senior yang pernah bergabung pada proyek NASA dalam meneliti objek hasil pantauan lander Viking mengungkapkan fakta mengejutkan.

Dalam tulisan terbarunya yang dimuat di Scientific American, ilmuwan senior tersebut percaya bahwa tanda-tanda kehidupan di Mars sebenarnya sudah ditemukan di tahun 1976.

Gilbert V Levin, seorang ilmuwan senior yang memimpin penelitian dalam misi Viking bernama Labeled Release Experiment (dikenal sebagai LR) mengungkapkan bahwa bukti kecil kehidupan pernah ditangkap oleh lander.

Baca Juga: Robot Curiosity Temukan Oasis Kuno di Planet Mars, Tanda-Tanda Kehidupan?

Labeled Release atau LR merupakan misi khusus yang bertujuan untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Planet Merah.

"Ketika percobaan berlangsung, total empat percobaan menunjukkan hasil positif, didukung oleh lima variabel kontrol yang bervariasi. Kurva data mengisyaratkan deteksi respirasi mikroba di Planet Merah. Kurva dari Mars serupa dengan yang diproduksi oleh tes LR pada tanah di Bumi," kata Levin dikutip dari Independent.

Lander Viking diyakini pernah menemukan bukti kehidupan di Mars. (NASA)
Lander Viking diyakini pernah menemukan bukti kehidupan di Mars. (NASA)

Tetapi sayangnya, percobaan NASA gagal menemukan bahan organik.

Baca Juga: Peneliti Sarankan Serangga Jadi Makanan di Planet Mars, Ini Alasannya

Bahan organik adalah hal-hal fisik kehidupan itu sendiri, bukan hanya indikasi respirasi mikroba yang ditemukan oleh eksperimen LR.

Saat itu NASA menyimpulkan bahwa hasil LR berasal dari zat yang "meniru kehidupan" tetapi sebenarnya bukan kehidupan itu sendiri.

Setelah misi LR di Viking, NASA tidak menjalankan percobaan serupa yang berfokus pada memeriksa apakah habitat Mars bisa menjadi rumah yang cocok untuk kehidupan alien.

Baca Juga: Elon Musk Klaim SpaceX Starship Siap Mengorbit ke Mars, Kapan?

Ilustrasi Olympus Mons. (NASA/ MOLA Science Team)
Ilustrasi Olympus Mons, salah satu gunung tertinggi di Mars. (NASA/ MOLA Science Team)

Namun, Levin bersikukuh bahwa penemuan tersebut sebenarnya menunjukkan ada kehidupan alien di Mars.

Kemudian, ia berpendapat bahwa NASA harus berbuat lebih banyak untuk menindaklanjutinya.

Levin mendorong agar NASA melakukan eksperimen yang sama lagi dan mengaktifkan percobaan LR pada misi selanjutnya.

Baca Juga: Penampakan Langka, Bukit Pasir di Mars Membeku Seperti Es Krim

Hal yang menjadi masalah adalah NASA telah mengumumkan bahwa pendaratan Mars tahun 2020 tidak akan berisi uji deteksi kehidupan.

Levin berani bertaruh bahwa hasil penelitiannya bertahun-tahun lalu bisa menjadi awal indikasi atau bukti kehidupan di Mars dan meminta puluhan ilmuwan agar berkumpul membicarakannya untuk melakukan "uji objektif".

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak