Makin Menyeramkan, Militer AS Tanam Teknologi AI ke Jet Tempur

Wah, perangkat pendukung militer AS makin lama dikendalikan oleh otak komputer!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 13 Maret 2019 | 06:30 WIB
Pesawat tempur tanpa awak atau drone yang akan ditanami AI. (Wright-Patterson Air Force Base/ WPAFB)

Pesawat tempur tanpa awak atau drone yang akan ditanami AI. (Wright-Patterson Air Force Base/ WPAFB)

Hitekno.com - Beberapa waktu lalu, militer AS (Amerika Serikat) berencana memasukkan AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan ke dalam tank tempur otomatis mereka. Kini, mereka juga berencana memasukkan dan mengembangkan teknologi AI ke dalam pesawat jet tempur otomatis.

Angkatan Udara AS (U.S. Air Force) baru saja menyelesaikan uji coba pesawat jet tempur otomatis (drone) mereka yang baru, XQ-58A Valkrie.

Pesawat tempur yang termasuk Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak ini berhasil mengudara di atas Yuma Proving Grounds di Arizona, Amerika Serikat pada 5 Maret 2019 selama 76 menit.

Baca Juga: Hebat, Gambar 100 Tahun Lalu Mampu Meramal Teknologi Saat Ini

Meskipun latihan UAV biasanya sering dirahasiakan, namun berkat perilisan resmi dari WPAFB (Wright-Patterson Air Force Base), publik dapat mengintip sedikit teknologi jet tempur anyar milik AS tersebut.

Sebuah klip video berdurasi 15 detik juga diungkapkan ke publik sehingga kita bisa tahu bagaimana UAV terbaru mengudara.

XQ-58A Valkyrie adalah kendaraan udara tak berawak subsonik jarak jauh. UAV tersebut dapat menjangkau lebih dari 2.000 kilometer dengan kecepatan penerbangan hingga 1049 kilometer per jam.

Baca Juga: Tentara AS Tanamkan Teknologi AI di Robot Pembunuh, Menimbulkan Kontroversi

Air Force Research Laboratory. (Wikipedia/ AFRL)
Air Force Research Laboratory. (Wikipedia/ AFRL)

UAV didesain agar bisa lepas landas dari landasan seperti pesawat pada umumnya atau meluncur ke udara melalui roket.

Secara teoritis, UAV dapat membatu misi pengawasan, berpartisipasi dalam peperangan elektronik, dan bahkan bisa menembaki musuh jika diperlukan.

Di masa depan, militer AS berencana menanamkan UAV ini denganteknologi AI, peralatan pengawasan sensitif, dan persenjataan canggih.

Baca Juga: Menurut Jack Ma, Teknologi Bisa Picu Perang Dunia III

Kecerdasan buatan diharapkan menjadi teknologi pendukung agar militer AS bisa mendeteksi bahaya ketika menjalankan misi pengintaian di wilayah musuh.

Air Force Research Laboratory diketahui telah mengontrak Kratos Unmanned Aerial Systems yang berbasis di San Diego untuk mengembangkan AI terbaru untuk UAV Valkyrie.

Baca Juga: Pendiri Huawei Sebut AS Bodoh Karena Tak Pakai Teknologi 5G Perusahaanya

Drone XQ-58A membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk pengembangan hingga siap diluncurkan. Dikutip dari Digital Trends, UAV itu menghabiskan dana sekitar 2 hingga 3 juta dolar AS atau Rp 30 miliar hingga Rp 43 miliar.

Dana sebesar itu termasuk ''murah'' jika dibandingkan dengan pesawat jet tempur konvensional dengan harganya yang mencapai 100 juta dolar AS atau Rp 1,43 triliun.

Tak hanya Kratos Unmanned Aerial Systems, Boeing Australia dikabarkan juga tertarik untuk mengembangkan UAV dengan teknologi AI.

Raksasa industri pesawat terbang itu dikabarkan akan bekerja sama dengan militer AS dalam mengembangkan pesawat jet tempur dengan teknologi terbaru, lengkap dengan teknologi AI.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak