Tengkorak Kepala Purba sampai Meledak, Ini Penyebabnya

Suhunya pasti panas banget!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 10 Oktober 2018 | 14:00 WIB
Tengkorak meledak akibat suhu panas ledakan Gunung Vesuvius. (PLos One)

Tengkorak meledak akibat suhu panas ledakan Gunung Vesuvius. (PLos One)

Hitekno.com - Selama letusan Gunung Vesuvius, terdapat ledakan yang super besar hingga kota diselimuti oleh awan panas seluruhnya. Di luar dugaan, peneliti menemukan tengkorak kepala purba sampai meledak karena suhu panas yang ada.

Gunung Vesuvius yang terletak di Italia meletus pada tahun 79 M dan menjadi yang paling mematikan dalam sejarah Eropa.

Dalam peristiwa tersebut, Gunung Vesuvius memuntahkan awan dan gas mematikan setinggi 33 km dan debu panas dengan laju 1,5 juta ton per detik.

Baca Juga: Tetap Waspada, Ini 5 Fakta Unik Gunung Anak Krakatau

Gunung yang berada di Pompeii diperkirakan melepaskan energi termal 100.000 kali dari bom Hiroshima dan Nagasaki.

Debu gunung berapi ini tumpah ke sepanjang daratan dan membuat kota menjadi gelap. Setidaknya 2000 orang tewas dalam tragedi ini dan kota Pompeii ditinggalkan berabad-abad lamanya.

Pompeii/Union Station Kansas City
Ilustrasi letusan gunung Vesuvius. (Union Station Kansas City)

Para penulis studi sekaligus peneliti yang dipimpin oleh Pierpaolo Petrone dari Federico II University Hospital di Naple, Italia menemukan penelitian terbaru.

Baca Juga: Gunung Api Raksasa Penghuni Dasar Laut di Indonesia

Para peneliti tersebut menemukan bahwa banyak korban letusan Pompeii yang terbunuh sebelum aliran piroklastik mencapai mereka.

Aliran piroklastik merupakan salah satu hasil letusan gunung berapi yang bergerak dengan cepat dan terdiri dari gas panas, abu vulkanik, dan bebatuan.

Dalam penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh ilmuwan, aliran ini bisa bergerak dengan kecepatan hingga 700 kilometer per jam.

Baca Juga: Kota Romawi Kuno Pompeii yang Terkubur Akibat Letusan Gunung Api

Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal PLoS One memiliki hasil yang mencengangkan.

Pompeii/Pinterest
Korban-korban Pompeii. (Union Station Kansas City)

Kebanyakan korban Pompeii ternyata disebabkan ''shock fulminan'' yang diinduksi secara termal sehingga menyebabkan kematian yang khas.

Itu bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa korban letusan Pompeii dikarenakan karena mati lemas, tertimpa batu besar, dan terhempas debu panas gunung berapi.

Baca Juga: Viral Bintang Meme Baru, Skeleton Korban Pompeii

Awan yang melonjak dengan tiba-tiba dengan suhu super panas diketahui akan menguapkan daging dan cairan tubuh korban dalam sekejap.

Melalui bentuk tubuh korban, mereka meninggal secara instan . (PLos One)
Melalui bentuk tubuh korban, mereka meninggal secara instan . (PLos One/ Patrone)

Itu dapat menghasilkan efek mengerikan di tengkorak sehingga menyebabkan tengkorak retak dan meledak.

Tengkorak kepala purba yang meledak tersebut ditemukan di situs arkeologi di Herculaneum. Daerah tersebut diketahui terkubur bersama kota Pompeii akibat letusan Gunung Vesuvius.

Penemuan tengkorak kepala purba yang meledak sangat penting karena akan menghasilkan teori baru penyebab kematian korban ledakan Gunung Vesuvius.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak