Mengenal Neanderthal, Manusia Purba yang Hidup Di Masa Lalu

Kabarnya, Neanderthal memiliki kesamaan dengan manusia modern lho.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Senin, 06 Agustus 2018 | 17:30 WIB
Neanderthal. (gidahatti)

Neanderthal. (gidahatti)

Hitekno.com - Neanderthal adalah anggota genus Homo (termasuk kera besar, manusia dan kerabatnya) yang telah punah dan berasal dari zaman Pleistosen.

Kelompok manusia purba ini ditemukan di Eurasia, dari Eropa Barat hingga Asia Tengah dan Utara.

Dinamakan Neanderthal karena sesuai dengan lokasi tempat pertama kali ditemukan, yaitu di Jerman, Neandertal, atau Lembah Neander.

Baca Juga: Dinosaurus Naga, Spesies Dinosaurus Baru Ditemukan di Cina

Banyak hasil penelitian yang menemukan fakta jika manusia Neanderthal memiliki bentuk yang sama dengan manusia modern.

Namun, sebuah penelitian yang dilakukan Antonio Rosas, mencoba untuk mempelajari fragmen fosil manusia Neanderthal anak-anak dan membandingkannya dengan Homo Sapiens.

Hasilnya, dua spesies tersebut memiliki perkembangan tubuh yang berbeda, sesuai dengan jumlah konsumsi energi dan karakteristik tubuh masing-masing.

Baca Juga: Seram Abis, Ini Eksperimen Medis Terkejam Sepanjang Sejarah

Manusia Neanderthal memiliki kapasitas otak yang lebih besar jika dibandingkan dengan manusia modern.

Volume otak homo Neanderthalensis dewasa bisa mencapai 1.520 sentimeter kubik, sedangkan homo sapiens dewasa hanya 1.195 sentimeter kubik.

Neanderthal. (Realm of History)
Neanderthal. (Realm of History)

Dalam penelitian tersebut, dijelaskan jika pengembangan otak yang terjadi biasanya melibatkan pengeluaran energi yang signifikan sehingga menghalangi pertumbuhan bagian tubuh lain.

Baca Juga: Deretan Foto Bersejarah Dunia Ini Punya Berbagai Kisah Menarik

Pada homo sapiens, perkembangan otak selama masa menyusui dan anak-anak menguras energi yang tinggi sehingga menghambat perkembangan tubuh.

Secara fisik, perkembangan Neanderthal terjadi sekitar dua tahun lebih lama jika dibandingkan dengan manusia modern.

Perbedaan masa transisi dari bayi ke remaja ini yang membedakan antara manusia Neanderthal dan manusia modern. Hal ini juga yang berimbas pada batang otak Neanderthal.

Baca Juga: Alasan Burung Selamat dari Asteroid, Sedangkan Dinosaurus Musnah

Neanderthal diketahui memiliki tengkorak yang jauh lebih besar dari manusia saat ini dan otak yang lebih besar meskipun tidak membuat mereka menjadi lebih pintar.

Fakta lain menyebutkan jika anak-anak Neanderthal bisa mencapai ukuran orang dewasa lebih cepat daripada manusia modern.

Neanderthal Tidak Langsung Punah

Dalam arkeologi dan genetik, disebutkan jika manusia modern dan Neanderthal terlibat persaingan yang membuat penurunan jumlah.

Hal ini karena keduanya sama-sama berburu hewan yang sama, mengumpulkan tanaman yang sama, dan ingin hidup di gua-gua terbaik.

Namun, tidak pasti jika Neanderthal menurun populasinya karena hal ini.

Neanderthal. (Air & Space Magazine)
Neanderthal. (Air & Space Magazine)

Neanderthal tidak diburu dan dibunuh secara tiba-tiba oleh manusia modern, namun ada dalam proses yang bertahap.

Neanderthal menurun jumlahnya lebih dari ribuan tahun, sementara pada saat yang sama manusia modern meningkat secara jumlah.

Periode dingin maksimal yang menerpa Eropa pada 40.000 tahun yang lalu menjadi faktor penting yang membuat kurangnya populasi Neanderthal hingga punah.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak