Rekor Cuaca Terpanas di California, Waspada Perubahan Iklim

Terlalu panas , awas perubahan iklim mengintai nyawa kita.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 30 Juli 2018 | 16:00 WIB
Sumber: npr

Sumber: npr

Hitekno.com - California sedang menghadapi bencana yang mematikan. Rekor cuaca terpanas di California mengakibatkan kebakaran hebat yang melanda bagian utara wilayah tersebut.

Laporan dari Los Angeles Times, rekor cuaca terpanas berada di wilayah Bandara Van Nus 117 °F (47°C), Woodlan Hills 115 °F (46,1°C) dan kota Santa Ana 114 °F (45,5 °C)

Suhu itu mencatatkan rekor sebagai cuhu tertinggi yang pernah terjadi dalam beberapa waktu ke belakang.

Baca Juga: Ramai di Twitter, Tukang Sate Pakai Hair Dryer

Kondisi itu tidak hanya membuat warga California gelisah namun kondisi itu juga berdampak pada kebakaran yang cepat menyebar di wilayah tersebut.

Kebakaran sudah melanda wilayah Carr dan telah menyebar ke lebih dari 89.000 acre atau 36.000 hektar. Bencana itu mengakibatkan ratusan bangunan hancur dan kerusakan para di bagian barat kota Redding.

Sumber: ABC7 News
Sumber: ABC7 News

Kerusakan parah juga terjadi di wilayah Shasta dan Keswick. Kebakaran menghancurkan secara total 517 bangunan, merusak 135 lainnya dan sekitar 5.000 bangunan beresiko terbakar.

Baca Juga: Selain Mengunci Layar, Ini Fungsi Lain dari Fitur Fingerprint

Bencana itu juga menelan lima korban jiwa. Kelima korban itu termasuk nenek "super hero" Melody Bledsoe dan kedua cucunya yang bernama Emily dan James Roberts.

Nenek yang bernama Melody Bledsoey disebut nenek super hero karena ditemukan meninggal dalam kondisi sedang berusaha menyelamatkan dua cucunya. Jenazahnya diketahui sedang membawa selimut basah untuk menyelimuti kedua cucunya dari suhu panas ketika kebakaran melanda.

Malang, ketiganya ditemukan meninggal di dalam rumahnya yang ada di daerah Redding.

Baca Juga: Ke Bali, Duet Khalid Dengan Turis Lokal Jadi Viral Di Instagram

Ilmuwan iklim UCLA (The University of California Los Angeles) Daniel Swain, mengatakan kepada Times bahwa vegetasi di seluruh negara bagian sudah "sangat kering". Hal itu diakibatkan karena beberapa bulan sebelumnya banyak tumbuhan yang diterpa gelombang panas terburuk.

Ilmuwan iklim dari Universitas Stanford yang bernama Noah Diffenbaugh mengatakan kepada Associated Press agar kita waspada terhadap perubahan iklim.

Sumber: Axios
Sumber: Axios

"Kami menemukan bahwa pemanasan global telah meningkatkan kemungkinan peristiwa-peristiwa panas (kebakaran) yang memecahkan rekor sebelumnya di lebih dari 80 persen kasus. Peristiwa basah (banjir) juga memecahkan rekor di hampir 50 persen wilayah Bumi," kata Diffenbaugh dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Poster Resmi Beredar, Honor Note 10 Dibekali Speaker Stereo

Di Amerika Serikat pada hari Jumat, terdapat 89 kebakaran besar yang aktif. Kebakaran itu memakan wilayah hampir 360.000 hektar menurut laporan dari National Interagency Fire Centre.

Sepanjang tahun ini, kebakaran telah membakar hampir 1,7 juta hektar. Data menunjukkan bahwa data kebakaran itu hampir 14 persen lebih tinggi dari rata-rata 10 tahun terakhir.

Atas banyaknya rekor cuaca terpanas terutama rekor cuaca terpanas di California  yang makin mengkhawatirkan, kita harus waspada terhadap perubahan iklim.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak