Sutradara Final Fantasy 7 Rebirth, Manusia Tetap Bisa Kalahkan AI dalam Kreativitas

Sutradara Final Fantasy 7 Rebirth, Naoki Hamaguchi, lempar tantangan ke para kreator: manusia harus bisa lebih baik dari AI. Ia tegaskan menolak penggunaan AI untuk sisi kreatif game, sebuah manifesto di tengah gempuran teknologi.

Hairul Alwan

Posted: Selasa, 28 Oktober 2025 | 23:14 WIB
Final Fantasy 7 Remake. (Square Enix)

Final Fantasy 7 Remake. (Square Enix)

Hitekno.com - Di tengah gempuran kecerdasan buatan (AI) yang mulai merambah industri game, sebuah pernyataan tegas datang dari salah satu sutradara paling berpengaruh saat ini. Naoki Hamaguchi, sutradara di balik Final Fantasy 7 Rebirth, tidak hanya menolak penggunaan AI untuk sisi kreatif.

Naoki Hamaguchi juga melempar tantangan keras kepada timnya dan seluruh kreator di dunia: manusia harus membuktikan diri lebih unggul dari kecerdasan AI.

Pernyataannya ini menjadi sebuah manifesto yang menenangkan hati para gamer, menegaskan bahwa "jiwa" dari sebuah karya seni tidak akan pernah bisa digantikan oleh algoritma.

Garis Batas yang Jelas: Kreativitas adalah Milik Manusia

Dalam sebuah wawancara yang menjadi sorotan, Hamaguchi menarik garis batas yang sangat jelas. Meskipun mengakui kompleksitas pengembangan game modern, ia menolak untuk melihat AI sebagai solusi di ranah kreatif.

Baginya, "penggunaan AI di sisi kreatif pengembangan game, terutama saat ini, bukanlah sesuatu yang bisa kami lanjutkan."

Sikap ini menunjukkan komitmen mendalam pada proses yang mengandalkan intuisi, emosi, dan kolaborasi manusia.

Sejalan dengan pandangan kreator legendaris lain seperti Hideo Kojima yang melihat AI lebih sebagai "teman" untuk "menangani tugas-tugas pengembangan yang membosankan," Hamaguchi setuju bahwa AI bisa berguna untuk mencari referensi.

Namun, untuk urusan meracik narasi, mendesain karakter, atau membangun dunia yang imersif, ia sepenuhnya percaya pada kekuatan tim manusianya.

Sebuah Tantangan, Bukan Penolakan Terhadap Teknologi

Baca Juga: RAM 8GB Kini Jadi Standar Baru HP Rp1 Jutaan, Rombak Ekspektasi Pasar di 2025

Puncak dari filosofi Hamaguchi terungkap dalam sebuah pernyataan kuat yang kini menjadi viral. Alih-alih sekadar menolak teknologi, ia justru mengubahnya menjadi sebuah tantangan untuk menjadi lebih baik.

"Saya ingin berpikir, sebagai kreator dan sebagai bagian dari tim kreatif saya, betapa pun AI mencoba mengganggu dan mengambil bagian dalam sisi kreatif, sebagai manusia, sebagai tim saya, kami ingin menjadi kreator yang cukup baik sehingga kami bisa melakukan lebih baik daripada AI, dan kami pasti akan mendorongnya," ungkap Hamaguchi.

Pernyataan ini bukan sekadar penolakan, melainkan sebuah seruan bagi para seniman, penulis, dan desainer game untuk terus mengasah keahlian mereka hingga melampaui apa yang bisa dihasilkan oleh mesin sekalipun.

Ini adalah sebuah pengingat bahwa di jantung industri game, elemen paling krusial bukanlah efisiensi atau kecepatan, melainkan sentuhan manusia yang tak tergantikan.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Cara menemukan kembali video reels Instagram yang sudah pernah ditonton....

internet | 18:32 WIB

Masalah WiFi lemot bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari jarak yang terlalu jauh dengan router, gangguan sinya...

internet | 18:26 WIB

Cara mudah berhenti langganan IndiHome....

internet | 17:30 WIB

Cara mudah membuat stiker WhatsApp yang bisa bergerak....

internet | 16:45 WIB

Cara mudah mengaktifkan fitur Data Analysis di Excel....

internet | 16:19 WIB